🍂DUA PULUH DELAPAN 🍂

1.6K 238 24
                                    

Happy reading guys 💙
Jangan lupa vote sama komennya ya 💙
Biar akunya juga makin semangat ngetiknya 💙
Love you guys 💙







Dari semalam (Namakamu) tidak bisa di hubungi. Nomer nya tiba tiba tidak aktif, bahkan Iqbaal sampai menghampiri kekasihnya itu ke kediamannya namun hasilnya nihil, Janson bilang (Namakamu) tidak ada di rumah dia pergi tidak memberitahu siapapun di mansion.

Keadaan mansion (Namakamu) sangatlah gelap. Semua lampu di matikan, tidak ada satu penerangan pun itu karena (Namakamu) tidak mau ada penerangan di mansion. (Namakamu) sendiri mengurung diri sejak pagi tadi, di dalam kamarnya dia terus menangis. Mengingat besok harusnya menjadi hari yang paling bahagia karena dirinya menginjak usia 17 tahun, namun tak satupun keluarga nya yang di rumah. Mereka masih berada di Perancis. Dari semalam iqbaal sudah menghubungi nya namun (Namakamu) tidak menerima semua panggilannya, bukan cuma Iqbaal bahkan teman teman yang lainnya pun ikut menghubungi (Namakamu) namun hasilnya tetap sama tak ada yang di jawab sama (Namakamu).

"Gimana baal udah ada kabar sama (Namakamu)?"tanya Jesslyn dengan raut cemas

Iqbaal hanya menggelengkan kepalanya tanda dia belum mendapatkan kabar apapun tentang gadisnya itu.

"Ck, (nam..) kemana sih Lo"cemas Alwan dengan terus jalan bolak balik seperti setrikaan.

Saat sedang mencemaskan keadaan (Namakamu). Ponsel Alwan tiba tiba berdering membuat Alwan segera menerima panggilan tersebut. Setelah menerima panggilan tersebut Alwan menegang di tempat membuat semua teman temannya menatap penasaran sama Alwan.

"Wan ada apa?"tanya Aqilla saat melihat wajah Alwan yang sudah panik juga cemas

"Jl. Keagungan nomer 25. Cabut guys" Alwan langsung bergegas berlari menuju mobilnya diikuti Iqbaal, mereka menggunakan 2 mobil lalu mereka segera bergegas ke alamat yang tadi Alwan ucapkan. Pikiran mereka semua kacau terlebih Iqbaal, Sebenarnya apa yang udah terjadi kenapa Alwan begitu sangat panik. (Namakamu) nya belum ketemu kini datang masalah baru.

(Namakamu) hanya ingin sendiri, dia sangat kecewa di hari bahagianya. Abangnya juga sedari tadi menghubungi nya sampai kedua orang tuanya pun semua nya (Namakamu) tolak. Hingga akhirnya dia mematikan ponselnya.

"Kenapa harus gue yang kaya gini"lirih (Namakamu)

"Semuanya ngga sayang sama gue"

"AAARRRGGGHHH"

Kamar (Namakamu) sudah berantakan seperti kapal pecah. Semua barang barangnya berhamburan di lantai. Kondisi (Namakamu) pun memperihatinkan dengan rambut berantakan, mata bengkak akibat terlalu lama menangis dia juga masih memakai baju tidur.

Ya, sebenarnya (Namakamu) tidak kabur dia masih di mansion cuma dia mengurung diri dikamar, dia tidak mau keluar. Dia sudah memerintahkan semua maid juga bodyguard bahkan satpam untuk tidak memberitahu siapapun kalau dirinya ada di mansion, baik itu Iqbaal ataupun alwan sekali pun. (Namakamu) hanya ingin sendiri, dia sangat lah kecewa karena besok di hari jadinya tidak ada keluarganya yang di sini menemani dirinya. Dia hanya seorang diri, dia sedih, dia marah, dia kecewa dengan kedua orang tua nya juga Abangnya. Namun, yang (Namakamu) bisa lakukan cuma bisa mengurung diri dan menangis di dalam kamarnya yang sudah tidak berbentuk lagi. Semua barang sudah hancur berantakan dilantai.

"SEMUA NYA NGGA ADA YANG SAYANG SAMA GUE"

"MAMAH PAPAH NGGA ADA YANG SAYANG GUE"

"ABANG JUGA UDAH NGGA SAYANG SAMA QUEEN"

MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang