🔥EMPAT PULUH LIMA🔥

1.1K 197 40
                                    

Balik lagi sama akyu wkwkw..
Gimana part 44 tadi? Makin greget kan? Penasaran dengan kelanjutannya? Jangan lupa vote sama komennya ❤️. Kalo bisa spam komen ya biar cepet next🤪..

Happy reading guys 💙
Hope you like it okey...





_____________________________________________



(Namakamu) kini berada di rumah sakit. Sekarang adalah jadwal dirinya untuk cuci darah, sebenarnya (Namakamu) sudah lelah, sudah capek harus bolak balik ke rumah sakit melulu untuk cuci darah. Namun, (Namakamu) ngga mau mengecewakan kedua orang tuanya yang sedang berusaha keras mendapatkan donor ginjal untuk dirinya. (Namakamu) ditemani Naufal untuk cuci darah. Kenapa bukan Iqbaal? Hey apa kalian lupa? Iqbaal bahkan belum mengetahui kalau kekasihnya ini sakit. Bagaimana mungkin Iqbaal menemaninya?

Tetapi apa Iqbaal tidak ada waktu untuk bersama (Namakamu)? Jawabannya cuma satu Iqbaal tidak boleh barang sejengkal saja pisah dari Alika ditambah Bryan yang terus menerus menempel pada dirinya. Ada satu hal lainnya yang membuat Iqbaal belum bisa memberitahu (Namakamu).

"Queen apa ngga sebaiknya kamu kasih tau Iqbaal tentang ini?"tanya Naufal

(Namakamu) yang sedari tadi memejamkan matanya pun perlahan membukanya.

"Tapi aku ngga mau Iqbaal khawatir kak"

"Tapi seandainya Iqbaal tahu dari orang lain itu pasti buat Iqbaal semakin merasa bersalah karena dia ngga tahu kalau ternyata kamu sakit Queen"

"Lebih baik kamu kasih tahu daripada dia tahu dari orang lain"

"Heum nanti Queen pikirin lagi kak. Iya emang ada baiknya Queen kasih tahu tapi ngga sekarang"

"Yaudah jangan terlalu di pikirin, mending sekarang kamu tidur masih lama kan 3 jam setengah lagi selesainya"

(Namakamu) mengangguk lalu kembali memejamkan matanya. Naufal hanya diam duduk di samping brankar menatap (Namakamu) yang sudah terlelap. Naufal ingin sekali memberitahu Iqbaal namun, Naufal juga tidak ada hak sama sekali.

Naufal menelungkupkan kepalanya di lipatan tangannya. Namun, sebelum itu dia melihat sekelibat bayangan orang pergi meninggalkan ruangan (Namakamu). Naufal sempat mengerutkan keningnya siapa dia? namun Naufal hanya mengendikan bahunya lalu kembali menelungkupkan kepalanya kembali.

*****

Kini Iqbaal sedang duduk di dalam apartemen nya. Sebenarnya Iqbaal ingin sekali menghampiri (Namakamu) namun dia tidak memiliki ruang yang cukup besar untuk terus berada di samping (Namakamu). Dirinya rindu dengan semua yang ada di dalam diri (Namakamu). Dirinya rindu bermanja ria dengan gadisnya.

"Maaf.. maaf sayang aku cuma bisa jadi seorang pengecut yang ngga berani memberitahu semuanya sama kamu. Aku takut Yang"

"Aku takut kalau kamu tahu kamu bakal pergi tinggalin aku, apalagi sekarang kamu udah terluka dengan semua tindakan bodoh aku"

"Aku janji secepatnya akan kasih tahu kamu"

"Tolong Bertahan (nam..)"

Iqbaal melentangkan tubuhnya di sofa. Dia benar benar butuh ketenangan, untung saja tidak ada yang tahu apartemen nya selain (Namakamu) juga sahabat sahabat nya. Jadi, Iqbaal bisa terbebas dari Alika kalau dia berada di apartemennya.

MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang