💔LIMA PULUH DUA💔

1.2K 200 43
                                        

Hellow guys.. eum sebelumnya aku mau minta maaf sama kalian yang pada minta double up atau malah triple up belum aku kasih part-nya. Karena belum bisa, aku juga ngga melulu berhalu ria disini. Aku lagi sedikit sibuk, kerjaan banyak jadi harus bisa membagi waktu.

Buat gantinya aku usahain aku bakal update tiap hari, yang terpenting aku update ya ges. Karena jujur nih buat mikirin ide satu part aja butuh beberapa jam bahkan kalo udah stuck bisa beberapa hari baru kelar satu part. Ide nya ngga terus terusan ada gitu. Ehehe🙏😂 jadi maklumi ya ges kalo aku bisanya update satu part aja🙏..

Lagi lagi aku ucapin terima kasih banyak buat kalian semua yang udah mau baca cerita aku ini yang masih banyak kekurangannya juga masih banyak yang harus di koreksi, maklum aku penulis pemula jadi masih harus banyak banyak belajar🙆.

Happy reading guys..
Hope you like it okey...

_____________________________________________


Iqbaal datang ke sekolah dengan keadaan yang membuat semua orang menatapnya iba. Bagaimana tidak? Kantung mata yang besar melingkar jelas dibawah matanya, baju juga tak Serapi dulu, rambut acak acakan juga tatapan yang kosong.

Iqbaal berjalan tanpa peduli tatapan dari teman temannya. Iqbaal terus berjalan bukannya kekelas Iqbaal malah berjalan ke rooftop sekolah.

Sahabat sahabatnya pun menatap Iqbaal sedih, Iqbaal seperti tidak punya gairah hidup. Dia sudah seperti mayat hidup, wajahnya yang pucat, bibirnya yang kering dan tatap kosongnya membuat keempat sahabatnya itu menghela nafasnya pelan.

"Gue prihatin dengan keadaan Iqbaal yang sekarang. Kaya ngga ada gairah hidupnya"lirih Danu

"Sebegitu hancurnya dia ditinggal (Namakamu)?"tanya Danar menatap nanar Iqbaal.

"Cinta dia emang besar buat (Namakamu) bahkan melebihi sayang dia sama dirinya sendiri. Wajar kalo dia bener bener kehilangan, karena Iqbaal udah menyerahkan seluruh hidupnya sama (Namakamu), Karena dia pikir cinta Mereka akan terus terjalin"jelas Ojan. Diantara ke empatnya memang Ojan yang paling dekat dengan Iqbaal jadi dia tahu bagaimana rumitnya kisah cinta sahabatnya itu.

Diatas rooftop Iqbaal melamun sembari menopang tangannya pada pembatas menatap kosong kedepan. Dirinya merindukan gadisnya itu, kemana gadisnya pergi? Dia ingin memeluknya dengan erat.

"Kayanya emang kamu udah benci banget sama aku. Makanya kamu menghilang karena kamu ngga mau aku temuin"lirih Iqbaal

Air mata Iqbaal kembali mengalir, dia frustasi karena tidak menemukan keberadaan kekasihnya itu? Kekasih? Ya Iqbaal masih menganggap (Namakamu) kekasihnya karena Iqbaal yakin cinta mereka itu sejati. Tidak ada yang bisa memisahkan mereka selain maut.

(Playlist Rindu Dalam Hati - Arsy, Brisia)

Dilain tempat (Namakamu) yang masih belum terbangun juga tiba tiba menitihkan air matanya. Membuat semua orang yang ada di ruangannya terkejut saat melihat air mata (Namakamu) mengalir.

"Dokter Pasien menitihkan air mata"ucap Adam segera menghubungi dokter yang menangani anaknya.

Dokter segera memeriksa kondisi (Namakamu). Setelah beberapa menit dokter tersenyum menatap keluarga (Namakamu) juga sahabatnya.

"Alhamdulillah pasien sudah melewati masa kritis nya. Tinggal menunggu beberapa menit lagi pasien akan sadar"jelas dokter

"Alhamdulillah"

MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang