🥀 EMPAT PULUH ENAM 🥀

1.1K 179 119
                                    

Balik lagi sama akuuuu gengs.. 🙆😂
Gimana sama part kemaren? Masih aman kan? Semakin penasaran kan gimana kelanjutannya? Jangan lupa vote sama komennya ya 💙.

Boleh dong spam next buat kelanjutan ceritanya.

Lebih baik bacanya ambil posisi yang nyaman biar lebih enak bacanya. Semoga kalian selalu suka dengan ceritaku ini. Jangan bosen ya gengs nunggu update an ceritanya xixi🤪.

Oke lah ngga usah banyak kicau.
Langsung aja okey .

Happy reading guys 💙
Hope you like it okey 💜


______________________________________________


Iqbaal berjalan menelusuri koridor kelas X ditemani Alika pastinya yang selalu nempel kemana saja Iqbaal pergi. Sedari tadi Alika cerita kesana kemari tapi Iqbaal tak menanggapi nya. Iqbaal fokus mendengarkan musik lewat earphone nya.

"Ish Ale kamu kok malah dengerin musik sih. Berarti dari tadi ngga dengerin aku dong"rengek Alika dengan menarik kabel earphone Iqbaal Membuat Iqbaal hanya mendengus.

"Ck, bisa diem ngga Al. Lo berisik banget dari tadi"

"Ish tau ah aku ngambek sama kamu"

"Bodoamat Solimi"

Iqbaal meninggalkan Alika yang sudah mencak mencak sendiri meluapkan kekesalannya. Dijalan ponsel Iqbaal bunyi tertera nama 'My Queen❤️'. Senyum Iqbaal langsung terbit segera dia buka pesan dari kekasihnya itu.

My Queen ❤️

Rooftop now🙆

Siap meluncur tuan putri.

Jangan kemana mana dulu 💜

Setelah membalas pesan kekasihnya Iqbaal segera berlari ke arah rooftop dimana kekasihnya berada. Selama berlari Iqbaal tak melunturkan senyuman nya.

Sesampainya di rooftop dia melihat kekasihnya itu sedang membelakangi nya rambutnya dia biarkan berterbangan karena angin disini lumayan kencang.

"Yang" panggil Iqbaal dengan melangkah menghampiri (Namakamu).

(Namakamu) menoleh dengan senyum di bibirnya juga dengan sebuah kotak sedang ditangannya.

"Cepet banget. Perasaan baru aku chat tadi"

"Aku ngga mau kamu nunggu lama, jadi aku lari kesini. Kebetulan juga aku lagi Deket tangga roftoop tadi" Iqbaal menatap lekat wajah cantik kekasihnya ini.

"Ck, pantesan keringatan gitu. Sini deketan"

"Ciee maunya deketan"goda Iqbaal dengan senyum jail nya.

(Namakamu) mendengus kesal. "Ck, bukan itu. Liat tuh keringatnya kemana mana" (Namakamu) mulai mengelap keringat yang ada di dahi juga pelipis Iqbaal. Sedangkan Iqbaal terus menatap lekat (Namakamu) dengan senyuman dibibirnya.

MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang