MINE

🕊️TIGA BELAS🕊️

Yo guys kembali lagi sama gw haha. ada yang kangen ngga? ngga ya.

btw thank you ya buat yang udah baca cerita absurd gw ini. doain aja semoga ide selalu muncul jadi bisa update cepet. Thank you juga buat yang suka spam next love you guys💙💙💙

dah ya ngga usah banyak basa basi wkwk. langsung aja ke cerita. yok guys simak.

happy reading guys
semoga selalu suka ya sayang sayang aku..
love you guys❤️❤️❤️💙💙

(Namakamu) masih terdiam, dia tidak menjawab pertanyaan yang iqbaal tanya kan. Membuat Iqbaal gemas sendiri, tanpa aba aba Iqbaal mencium bibir (Namakamu) membuat (Namakamu) melotot kearah Iqbaal Lo ngga peduli sama gue?"kata (Namakamu) yang kini menatap mata Iqbaal yang indah.

Iqbaal terdiam sejenak. "gue emang ngga peduli, tapi karena Lo udah masuk ke kehidupan gue jangan harap Lo bisa keluar begitu aja dari gue"jelas Iqbaal

"Lo udah berhasil memporak-porandakan semuanya. jadi Lo harus tanggung akibatnya. Gue ngga mau lagi liat Lo sama Alwan, gue ngga suka! Kalau gue tau Lo masih sama Alwan liat aja apa yang bakal gue lakuin"tutur Iqbaal membuat (Namakamu) terdiam, yang kini didalam pikirannya (Namakamu) itu Alwan. (namakamu) ngga mau Alwan kenapa napa. tapi dia juga harus buat apa? (namakamu) bingung sendiri.

"Jangan macem macem baal. Alwan ngga salah, dia ngga ada sangkut-pautnya sama semuanya"kata (Namakamu)

"makanya jawab jujur. Ada apa Lo sama Alwan?"tanya Iqbaal

"lepasin gue dulu"kata (Namakamu)

"ngga akan sebelum Lo jawab jujur ke gue"kata Iqbaal masih keukeuh memeluk (Namakamu) dengan posesif.

"Lo ngga perlu tau hubungan gue sama Alwan, karena itu ngga penting buat Lo"kata (Namakamu)

"itu penting buat gue. karena sekarang Lo milik gue"kata Iqbaal langsung mencium bibir (Namakamu), membuat (Namakamu) langsung memegang erat seragam yang di pakai Iqbaal.

Entahlah (Namakamu) bingung harus berbuat apa, Iqbaal semakin memperdalam ciuman nya. Pikiran (Namakamu) tiba tiba ngeblank, dia tidak dapat berfikir jernih untuk saat ini. Sampai akhirnya Iqbaal melepaskan ciumannya dan mengusap bibir (Namakamu) yang basah karena air liurnya.

PLAKK..

Iqbaal langsung memegang pipinya yang ditampar (Namakamu). (Namakamu) segera berdiri dari pangkuan Iqbaal berhubung Iqbaal lagi lengah.

"Mau Lo tuh apa sih? Harusnya Lo seneng gue ngga gangguin Lo lagi"kata (Namakamu) menatap nyalang Iqbaal.

"Kenapa sekarang Lo seolah olah ngasih gue harapan buat deketin Lo lagi, inget Iqbaal. Gue deketin Lo karena gue mau Aluna hancur dan gue rasa Aluna udah mulai hancur jadi buat apa gue deketin Lo lagi, gue ngga benar benar suka sama Lo Iqbaal"ucap (Namakamu) membuat Iqbaal menatap dingin (Namakamu).

Salah.. bukan maksud (Namakamu) berucap seperti itu. Namun, karena sudah terlanjur (Namakamu) hanya bisa merutuki mulutnya yang suka ceplas-ceplos. Sejujurnya (Namakamu) menyukai Iqbaal, tujuan awal mendekati Iqbaal memang karena ingin membuat Aluna hancur, tapi seiring berjalannya waktu. (Namakamu) terjebak dengan pesona yang Iqbaal punya.