🍁TUJUH BELAS 🍁

2.4K 237 19
                                    

HEYOO GUYS Sorry baru bisa update lagi, akhir akhir ini lagi sibuk akunya, di tambah lagi susah cari ide. Jadi baru bisa sekarang deh aku lanjutinnya.

Masih ada yang nungguin ngga ya ceritaku ini? Oh ngga ada ya. Ada yang kangen author ngga? Ngga ya.

Anyway thank you 5k readers.. ngga nyangka bakal banyak yang baca juga vote.

Dah ah ngga usah pidato wkwkw. Langsung aja kita capcus ke ceritanya okey..

Happy reading guys.
Semoga selalu suka ya sayang sayang aku..
Jangan lupa vote sama komennya.
Biar aku makin semangat buat lanjutin ceritanya..
Love you guys💙💙💙


'I Miss You Baby'

(Namakamu) menegang saat mendengar suaranya. Siapa dia? Setelah (Namakamu) kembali dari keterkejutan nya langsung saja dia melepaskan tangan seseorang itu dan langsung melihat siapa dia sebenarnya.

Seorang itu tersenyum manis saat melihat wajah shock (Namakamu). Bahkan gelas yang ada di tangannya hampir aja pecah kalau seorang tadi memegang tangannya.

"Are you shocked baby?"

"Iqbaal gimana bisa Lo masuk mansion gue!"(Namakamu) menatap Iqbaal dengan  wajah keterkejutannya. Dan kini Iqbaal berdiri tepat di hadapannya.

Ya, yang memeluknya tadi Iqbaal. Kalian mungkin tidak menyangka seorang Iqbaal yang dulunya sangat membenci (Namakamu) kini dia menjadi laki laki misterius seperti sekarang yang tiba tiba ada di mansion (Namakamu).

"Kamu ngga perlu tahu aku masuk darimana yang harus kamu tahu, aku mau kasih kamu sesuatu. Karena kamu udah berani jalan sama Alwan padahal aku udah melarang kamu"jelas Iqbaal

"Lo siapa? Lo bukan siapa siapa gue! Terus apa hak Lo ngelarang ngelarang gue kaya gitu?"

"Aku pacar kamu inget itu baby"kata Iqbaal mencoba membelai pipi (Namakamu) namun (Namakamu) menepis tangan Iqbaal membuat Iqbaal tersenyum sinis melihat penolakan (Namakamu).

Jika kalian bertanya memang tidak ada orang lain di sana? Jawabannya karena semua maid sudah tidur hanya tinggal satpam di depan juga beberapa bodyguard suruhan Alwan. Namun, penjagaan itu tidak berpengaruh sama Iqbaal, nyatanya dia bisa masuk kedalam.

"Baal kenapa Lo jadi kaya gini heum? Bukannya iqbaal yang gue kenal itu benci sama gue, muak sama gue. Kenapa sekarang?"tanya (Namakamu) menatap heran Iqbaal

Iqbaal terkekeh lalu meminum minuman di gelas bekas (Namakamu) tanpa rasa jijik. (Namakamu) melotot melihatnya apa apaan Iqbaal ini.

"Itukan__"

"Biar romantis satu gelas berdua. Tadi kamu nanya kenapa aku bisa kaya gini? Jawabannya karena kamu"

"Karena kamu yang udah buat aku kaya gini (Namakamu). Apa yang udah kamu lakuin hingga buat aku kaya gini? Buat aku ngga bisa nolak semua yang ada di kamu"tegas Iqbaal menatap lekat (Namakamu)

(Namakamu) terdiam memikirkan ucapan Iqbaal, apakah benar iqbaal sudah mencintai nya? Atau hanya mainan semata?.

Saat mereka sedang bertatap ada seseorang menuruni tangga. Membuat (Namakamu) panik bukan main langsung saja (Namakamu) menarik tangan Iqbaal untuk bersembunyi. Iqbaal hanya menurut saja.

"(Nam..) Lo kok lama banget sih di dapur ngapain Lo?"tanya Jesslyn yang ternyata sedang berjalan turun

"Lo diem aja disini, jangan kemana mana"kata (Namakamu) menatap Iqbaal sengit. Iqbaal hanya tersenyum lalu tanpa persetujuan (Namakamu) Iqbaal mencium bibir (Namakamu) sekejap membuat (Namakamu) melotot. Lalu, (Namakamu) segera keluar dari tempat persembunyiannya.

MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang