🍂DUA PULUH ENAM 🍂

2.2K 257 36
                                    

Happy reading guys 💙
Jangan lupa vote sama komennya ya 💙
Biar aku nya juga makin semangat ngetiknya 💙
Love you guys 💙








"Pada akhirnya yang terlihat sahabat justru dialah musuh terbesar kita yang tak terlihat. Berkedok sahabat yang nyatanya dialah orang yang menghancurkan kita"







Aluna berjalan dengan wajah tertunduk karena banyak yang menyindir dirinya, dia terus di sudutkan setelah semuanya terbongkar. Aluna rasanya ingin menangis namun dia harus kuat dia tidak boleh terlihat sangat lemah.

Masih aja sekolah disini

Ngga punya urat malu kali makanya masih sekolah disini dengan PD nya

Harusnya jalang kaya dia udah dikeluarin dari sekolah

Udah jalang anak koruptor pembunuh pula

Lengkap banget ya sikap buruk dia

Aluna semakin mengeratkan genggaman nya di tali tas ransel nya. Sampai di dalam kelas pun Luna masih di kucilkan bahkan sekarang dia duduk sendirian di pojokan belakang, kadang juga mejanya selalu kotor karena ulah teman temannya, mejanya banyak sampah juga coretan coretan mengatakan dirinya pembunuh juga Jalang. Bahkan bukan di mejanya saja kadang lokernya pun kotor akan sampah.

Luna menghela nafasnya lalu membersihkan mejanya yang kotor. Setelah bersih dia berniat mengambil buku paket di loker nya. Saat jalan menuju lokernya dia tak sengaja dengar orang yang sedang ngobrol. Seperti suara perempuan dengan laki laki. Merasa kenal dengan suara si perempuan Luna memberhentikan langkahnya lalu dengan lancang dia menguping pembicaraan mereka berdua.

"Gue puas banget udah bikin dia hancur seperti sekarang"

"Thank you Lo udah bantuin gue buat pajang fakta dia di Mading"

"Lo tenang aja, bukan cuma Lo yang ngga suka sama Luna. Gue juga, bahkan gue masih sakit hati gara gara penolakan dia yang malah milih si Iqbaal"

"Luna cuma gadis kecil yang gampang kita singkirin. Bahkan sekarang udah banyak yang benci sama dia"

"Bahkan sebenarnya gue ngga bener bener tulus temenan sama dia. Karena gue benci sama dia"

"Dan dengan bodohnya dia masih percaya sama Lo kalo Lo itu dukung dia"

"Hahaha bitch dia ngga akan sadar kalo gue cuma manfaatin keadaan buat dia hancur"

Aluna tersentak kaget jadi dia yang sudah menyebarkan semuanya tempo lalu. Luna tidak menyangka kalau dia yang melakukannya. Dengan langkah tergesa-gesa Luna langsung menghampiri mereka berdua. Tanpa aba aba Luna langsung menampar si perempuan tersebut.

PLAAKKK..

"Gue ngga nyangka ya jadi Lo yang udah nyebarin semuanya. Salah gue apa sama Lo"

"Salah gue apa sama Lo Kanza sampe Lo tega lakuin semuanya sama gue"

Kanza tersenyum sinis menatap Luna. "Heh denger ya bitch gue muak sama Lo. Karena Lo itu kacang lupa kulitnya, Lo bisa sampai di tahap dimana di kenal semua anak Taruna juga karena gue sama Mika, kalo ngga ada gue sama Mika Lo cuma anak cupu yang ngga akan di lirik semua anak Taruna"

MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang