🥀EMPAT PULUH SEMBILAN🥀

1.1K 185 53
                                    

Heyo balik lagi sama akyu🙆🤪..
Thank you yang udah mau baca sampe part ini 💜

Siapa yang udah penasaran sama part ini?

Siap untuk kelanjutan ceritanya?

Happy reading guys
Hope you like it..

______________________________________________


Malam harinya (Namakamu) sudah siap begitu juga Aqilla, Jesslyn. Mereka menunggu Alwan Hanif untuk menjemputnya pergi ke pesta perusahaan Papinya Alika.

"(Nam..) kenapa? Kok keliatannya gelisah gitu?"tanya Jesslyn.

"Ngga papa kok" (Namakamu) tersenyum.

"Serius ngga papa? Lo beneran keliatan gelisah gitu loh"ucap Jesslyn.

"Gue beneran ngga papa Je"

Jesslyn menghela nafasnya, Jesslyn tahu ada yang di pikirin sama (Namakamu). Tapi (Namakamu) berusaha menutupi nya. Jesslyn salut sama (Namakamu) karena dia masih bertahan meski hati nya rapuh, bahkan bukan sakit fisik juga yang (Namakamu) derita tapi sakit hati juga sedang (Namakamu) alami.

'gue juga ngga tau Je kenapa bisa gue gelisah banget kaya gini. Perasaan gue udah ngga enak, semoga aja ini cuma perasaan gue doang' batin (Namakamu) membenarkan ucapan Jesslyn kalo dirinya memang sedang gelisah.

"Tuh mereka udah Dateng yuk jalan"ucap Aqilla menghampiri kedua sahabatnya yang menunggu di ruang tamu.

Mereka akhirnya menemui Alwan juga Hanif yang sudah menunggunya di depan rumah Aqilla.

(Namakamu) memakai gaun putih yang sederhana dengan rambut yang sengaja dia gerai dengan bebas, ditambah bando putih yang menghiasi rambutnya. Make up tipis menghiasi wajahnya tanpa menghilangkan kecantikannya. (Namakamu) memang tidak menyukai make up tebal dia lebih suka make up natural.

Sedangkan Aqilla memakai gaun hitam, Jesslyn memakai gaun berwarna merah darah.

Sesampainya di depan rumah Aqilla, mereka tersenyum menyapa Alwan juga Hanif disana.

"Sudah siap tuan putri?"tanya Alwan

"Siap dong"ujar (Namakamu).

"Eum sebelumnya gue ajak Maura. Ngga papa kan?"Izin Alwan dengan tak enak hati. Lantaran kini Jesslyn memasang wajah datarnya saat tahu Alwan mengajak tunangannya. Tahu gitu Jesslyn tadi berangkat duluan. (Namakamu) juga sama terkejutnya dia tidak tahu kalau Maura akan ikut dengan Alwan. (Namakamu) melirik kearah Jesslyn, terlihat wajah bete Jesslyn. Aqilla juga turut terdiam saat mendengar ucapan Alwan, Aqilla tahu Jesslyn pasti males kalau ikut dengan mobil Alwan.

"Je..."

"Nif, Qill gue bareng kalian yah. Ngga papa dah gue jadi nyamuk"ucap Jesslyn memotong ucapan Alwan dengan nada datar.

"Eh iya Je ngga papa, yaelah gue juga mana mungkin nganggurin Lo"ucap Aqilla.

Jesslyn langsung masuk ke mobil Hanif, biarlah dia jadi kambing conge di mobil Hanif yang penting dia ngga makan hati kalau ikut dengan Alwan. Jesslyn memang sudah mengikhlaskan Alwan bersama Maura tapi dia juga tidak mau menyakiti hatinya karena udah memaksa diri melihat kedekatan Alwan dengan Maura.

MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang