[SYaHS1] LoveMath | SELESAI✔

♥Math 3 - "Baik, kuterima syaratmu!"

"Maher, Meher, Mehra! Ayo cepet, Nak!"

"Iya, Ummiiii!"

Mehra, Maher dan Meher yang sudah rapi dengan pakaian muslim segera menuruni anak tangga dan menghampiri ummi mereka.

Wanita bergamis navy dengan khimar dan cadar berwarna hitam itu tampak menduduki sofa di ruang keluarga sambil mengecek kembali isi tasnya.

"Gak ada yang ketinggalan, 'kan?" tanya Nousha--ummi dari ketiga anak kembar tersebut.

"InsyaaAllah nggak ada."

"Oke, ayo berangkat!"

Keempat orang itu pun pergi dari rumah menuju masjid untuk mengajar anak-anak mengaji seperti biasanya dengan berjalan kaki, sebab jarak dari rumah ke masjid yang cukup dekat.

"Kamu kayaknya bawa banyak barang, ya, Er? Tasmu keliatan agak lebih penuh dari biasanya," tanya Nousha.

"Iya nih, Mi. Soalnya minggu lalu Meher udah janji sama anak-anak di pengajian, buat bikinin mereka buku kecil dari HVS warna-warni, kayak yang punya Meher itu, loh."

Nousha ber'oh'ria. "Kira-kira bermanfaat, nggak? Jangan bikin atau beli sesuatu yang gak bisa digunain dengan baik, apalagi yang nggak memberikan manfaat, loh, ya!"

Meher tersenyum kecil. "Niatnya sih, buku kecilnya mau dipake buat kumpulan hadis gitu, Mi. Soalnya 'kan anak-anak sukanya yang lucu-lucu, yang berwarna. Jadi insyaaAllah bermanfaat."

Nousha mengangguk saja. Tak lama kemudian, ia dan ketiga anaknya memasuki masjid yang sudah ramai dengan adanya para pria dan beberapa wanita--yang ingin menunaikan salat asar berjemaah--juga anak-anak yang menjadi murid di pengajian itu.

Sebelum duduk bersama dengan anak-anak yang umurnya berkisar antara 4 sampai 11 tahun tersebut guna menjalankan kegiatan belajar-mengajar Al-Qur'an seperti biasa, mereka akan melaksanakan salat asar terlebih dulu.

Selesai salat asar, keempat orang itu pun membuka kegiatan belajar-mengajar Al-Qur'an dengan membaca Surah Al-Fatihah, doa menuntut ilmu dan beberapa doa lainnya.

📌📚💯📚📌

"Kak Mehla, Lala mau yang walna pink-nya lagiii. Boleh nggak?"

"Kalo Lili mau yang walna kuningnya, soalnya tadi belom keambil. Boleh?"

"Lulu juga mau Kak, yang walna ungu. Boleh nggak, Kak?"

"Kak Mehla?"

"Kak Mehlaaa!"

"Kak Mehlaaaaaaa!?"

"E--eh, iya kenapa La, Li, Lu?"

"Dali tadi dipanggilin, kok diem aja?"

"Kak Mehla lapel ya, jadi nggak pokus?"