LoveMath 38 - Terpaku pada Masa Lalu

116 17 30
                                    

-Bintang di pojok kiri bawahnya jangan lupa dipencet, ya!

"Pain changes people.
It makes them trust less,
overthink more
and shut people come."
📚📌LoveMath📍📊
-fa_mujahiddah11-

"📚📌LoveMath📍📊-fa_mujahiddah11-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wah, wanginya enak, nih!"

"Rasanya juga pasti enak!"

Aku tersenyum senang mendengar ujaran dua dari tiga perempuan yang sangat amat kusayangi itu.

Satunya lagi?

"Dia ... mungkin sudah dan sedang membenciku, sekarang."

"Sini, Ummi aja yang siapin! Biar masih enak dimakan buat istirahat nanti."

Aku mengangguk patuh dan menyingkir dari tempatku semula, membiarkan Ummi mulai menyiapkan hidangan yang kubuat tadi--cinnamon toast and fruits breakfast parfaits.

"Heh, cewek-cewek! Dah siap, belom?"

"Si tengil satu itu, gak bisa apa, ya, kalem dikit? Perasaan kalemnya kalo lagi pas Rohis atau pas jam pelajaran doang, dah. Itu juga pasti--"

"--Oi, Ra!"

"Apaan?"

"Kok bawa bekelnya banyak amat? Lagi program menggendutkan badan, ya? Tapi perasaan kamu gak kurus-kurus amat, dah."

"Cerewet banget sih, Bang! Suka-suka kuring, dong!"

"Lah, kamu 'kan 'Nona Cerewet', jadi aku juga sama cerewetnya denganmu, dong!"

"Dih, bisa gitu, masa?!"

"Ya bisa, lah."

"Ngejawab mulu, lo!"

"Lah, elonya nyaut mulu!"

"Eh, eh, eh! Kalian ini kenapa, sih? Masih pagi begini udah ribut aja!" tegur Ummi.

"Abangnya tuh, Mi."

"Ngadu terosss!"

"Biarin! Wleee!"

"Dasar si Bungsu manja!"

"Dasar si Sulung rese!"

"Aku yang Tengah, mah, minggat aja, dah!" kata Meher sambil beranjak pergi.

"Elo, sih!"

[SYaHS1] LoveMath | SELESAI✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang