[Spiritual-Romance]
"Jadi, mau nggak, Ra?"
"Enggak! 'Kan masih kecil."
"Oh, berarti kalo udah gede, mau nerima?"
"Mau, tapi ... dia harus bisa ajarin aku MTK dulu, sampe nilaiku dapet 100 semua."
Orang-orang yang mendengar jawabanku tertawa.
Tiba-ti...
-Bintang di pojok kiri bawahnya jangan lupa dipencet, ya!
“Rasa; Satu kata banyak makna. Cinta; Satu kata penuh makna. Kita?” 📚📌LoveMath📍📊 -fa_mujahiddah11-
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Hmph."
Kedua sudut bibir Arsen tertarik ke atas kala melihat Mehra yang duduk di seberang kirinya tengah tertidur lelap.
Perjalanan menuju ke Situ Sangiang--Majalengka masih membutuhkan waktu kurang lebih satu jam lagi, membuat beberapa murid di dalam bus itu memutuskan untuk kembali tidur--bagi yang sempat terbangun.
Tepat di sebelah kanan Arsen, Arsel sedang tertidur dengan kepala yang menyender pada kaca bus dan selembar selimut mungil yang menghangatkannya. Dua orang yang duduk di sebelah kiri Mehra pun sedang tertidur.
Lelaki berpakaian serba biru itu berdiri, melepas jaket abu-abunya dan memakaikannya pada Mehra.
"Eh, tapi nanti kamu gimana?" sahut Meher, dengan nada yang menunjukkan rasa tak enak hati.
Mehra mengibas-ngibaskan tangan kirinya. "Gak usah, gak pa-pa. Lagian selama ini, kamu 'kan selalu ngalah sama aku."
"Kata kalah dan mengalah 'kan emang jadi temen akrabnya anak tengah." Meher terkekeh setelah mengatakannya. "Tapi beneran gak pa-pa, nih?"
Tangan kanan Mehra terangkat, dan mendarat di salah satu pipi Meher--untuk mencubitnya--yang duduk di pojok kiri. Ya, Meher duduk di tengah-tengah keduanya.
"Iya Er, gak pa-paaa."
Meher tertawa kecil menyaksikan tingkah salah seorang kembarannya itu. "Makasih, ya."
"Bukan apa-apa, kok."
"Kalian mau tidur dulu?" tanya Maher.
"Iya," jawab Meher sekenanya.
"He-eum. Lagian perjalanannya masih cukup lama, 'kan?" timpal Mehra, ikut menjawab.
"Iya, waktunya cukup buat tidur walau sebentar." Maher menoleh ke arah kiri, menatap Meher yang sudah memejamkan kedua matanya. "Nih, Er, pake jaketku!" titahnya, sambil memakaikan jaket berwarna biru dongkernya pada Meher, membuat tidur sang kembaran terganggu.