[SYaHS1] LoveMath | SELESAI✔

EC♥Math - Garis Takdir

-A/n di bawahnya dibaca sampe selesai, ya! <3
-Bintang di pojok kiri bawahnya jangan lupa dipencet, ya!

“Untuk hati yang sedang berdiam dalam penantian;
Percayalah suatu saat kamu akan bersyukur atas indahnya pertemuan,
Setelah sekian lama bersabar dalam menanti dengan keresahan.
Tunggulah sebentar lagi dengan penuh keyakinan;
Bahwa kamu akan merasakan manisnya kebersamaan,
Setelah bertahun-tahun mengunyah pahitnya kesepian.”
•·Aby A. Izzuddin (dengan sedikit saduran)·•
📚📌LoveMath📍📊
-fa_mujahiddah11-

Aku berjinjit sekali lagi, berusaha untuk mengambil sebuah buku yang terletak di bagian rak yang cukup tinggi. Tangan kananku yang mungil ini, terus-menerus tertarik ke atas sejak tadi.

"Duh, susah banget, sih--eh, eh, eh!" seruku panik sekaligus kaget.

"Mas Arsen! Kenapa aku tiba-tiba digendong gini? Kaget, tau!"

"Mau ambil buku, 'kan?"

"Iya, tapi--"

"--Udah, buru! Kalo kelamaan takut jatoh, nih."

"Iya, iyaaa." Tangan kananku terangkat kembali, berusaha mengambil buku yang kuincar lagi.

Setelah aku berhasil mendapatkannya, Mas Arsen menurunkanku dari gendongannya.

Iya, benar.

‘Mas’ Arsen!

"Ya ampun … mimpi apa, aku, bisa nikah sama sahabatku sendiri?!"

"Emang aku gak berat, apa?"

"Enggak sama sekali." Ia menatapku dengan penuh keyakinan. "Justru aku seneng kalo kamu berat!"

Aku terkikik geli. Namun, tawaku terhenti kala sekelebat ingatan menyapa. "Oh, iya!" seruku refleks, setiap kali baru teringat akan sesuatu.

"Kenapa?"

Aku yang mulanya akan membaca buku, menutup kembali buku yang sedang kupegang. Setelah membetulkan posisi duduk, aku melipat kedua tangan di atas meja dan memusatkan seluruh atensiku pada Mas Arsen.

"Eh, Arsen aja kali, ya? 'Kan lagi nggak manggil orangnya." Kedua alisku bertautan dengan pandangan yang menerawang ke atas. "Abis ribet banget, sih!"

"Kenapa, Ra?"

"Eh? Oh, itu … bukan apa-apa, sih, sebenernya. Cuma … gara-gara yang tadi, aku jadi keinget sesuatu. Itu, loh, pas aku minta tolong kamu buat ambilin buku, tapi kamunya nolak."

"Sorry ya, Ra, aku bukan tokoh Whatpad ataupun novel yang bakal berbaik hati dengan bantuin kamu buat ambil buku. Kalo kamu gak nyampe karena pendek, ya, terima nasib dan cari cara lain aja! Pake bangku, kek. Gimana, kek."

"Arsen jahat!"

"Biarin! Makanya, jangan keseringan baca novel gak jelas dengan scene basi kayak gitu! Yang bukannya dapet ilmu, malah jadi halu mulu!"