LoveMath 42 - Terciptanya Jarak

110 20 35
                                    

-Bintang di pojok kiri bawahnya jangan lupa dipencet, ya!

“Dulu kita selalu bercanda-ria,
tertawa bersama dan berbahagia.
Namun, semuanya berubah setelah terungkapnya sebuah rahasia.
Ya, terungkapnya rahasia itu menciptakan jarak di antara kita.”
📚📌LoveMath📍📊
-fa_mujahiddah11-

"Ekhm! Assalamu'alaikum, Mehra, Maher, Meher!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ekhm! Assalamu'alaikum, Mehra, Maher, Meher!"

Aku, Maher dan Meher yang baru saja berjalan memasuki kawasan sekolah sambil bergandengan tangan--seperti biasa, langsung memusatkan atensi ke sumber suara.

"Wa'alaikumussalam, Kak Abhi," balas kami.

Kak Abhi berhenti melangkah tepat di hadapanku. Dapat kulihat raut wajahnya menyendu dengan kedua mata yang sayu. "Ra," panggilnya.

"Iya, Kak?"

"Kamu … pasti nggak baik-baik aja. Bahkan kemarin kamu sempet sakit, 'kan?"

Oh, aku tahu pembicaraan ini akan mengalir ke arah mana.

"Hm, saya nggak baik-baik aja. Dan iya, kemarin saya sempet sakit, tapi cuma sakit biasa, kok." Aku tersenyum tipis. Sangat tipis. "Kalo Kakak mau percaya pada omongan "mereka", ya, percaya aja. Itu hak Kakak."

"Enggak, Ra, Kakak percaya padamu!"

"Apa karena perasaan Kakak?"

"Bukan! Tentu bukan! Kakak percaya padamu, karena itu kamu, Ra!"

"Benarkah?"

Aku menatapnya penuh selidik. Dan yang kudapati hanyalah kepercayaan penuh dari kedua sorot mata Kak Abhi. Mendapati hal tersebut, tentunya membuatku dapat mengembuskan napas lega.

"Terima kasih, Kak, karena Kakak sudah percaya pada saya."

"Gak perlu berterima kasih, Ra. Mungkin belum setahun kita saling mengenal, tapi bukan berarti Kakak nggak dapat memahamimu. Lagi pula mau benar atau tidak, Kakak tetap gak punya hak untuk menghakimimu, apalagi ikut-ikutan membencimu."

Mendengar rentetan kata itu, membuatku rasanya tak mampu lagi untuk menahan air mata agar tak membasahi pipi.

"Maaf, tapi tolong, jangan menangis, Mehra! Karena Kakak … nggak akan sanggup menyaksikannya."

Aku menggigit bibir.

"Ternyata di balik sikapnya yang kadang suka modus dan caper itu, Kak Abhi baik juga, ya? Ya Allah, aku jadi merasa bersalah padanya!"

[SYaHS1] LoveMath | SELESAI✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang