LoveMath 26 - Memori Bersama

123 20 56
                                    

“Apa yang terjadi pada hari ini,
akan menjadi memori untuk suatu hari nanti.
Karena itu,
gunakanlah waktu yang tersedia dengan sebaik-baiknya.
Agar nanti yang akan memenuhi ingatanmu,
adalah memori bersama yang sarat makna.”
📚📌LoveMath📍📊
-fa_mujahiddah11-

”📚📌LoveMath📍📊-fa_mujahiddah11-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Waktu pertama kali. Kulihat dirimu hadir. Rasa hati ini inginkan dirimu ….

"Hati tenang mendengar. Suara indah menyapa. Geloranya hati ini tak kusangka ….

"Rasa ini tak tertahan--"

"--Tak tertahan? Kayak buang air kecil aja," celatukku.

Arsen yang tadi sedang bersenandung-ria sambil memejamkan mata ke arah langit siang menuju sore--dengan lipatan tangan sebagai penyangga kepala--lantas menatapku garang. Sepertinya kesal karena aku mengacaukan nyanyiannya.

"Ganggu, deh!" omelnya.

"Bodo," balasku sekenanya membuat Arsen mendelik sebal.

Memang tak dapat dimungkiri, aku juga pasti akan gondok bila dibalas seperti itu.

Aku pun menduduki tempat duduk yang terbuat dari semen--yang tersedia di pinggir lapangan sekolah, sebab lelah bila harus berdiri terus-menerus. Namun, pertanyaan bernada kesal dari Arsen yang kemudian kudapat, membuatku jadi ikut merasa kesal.

"Ngapain duduk di sini? Sana!"

"Suka-suka aku, dong! Emangnya sekolah ini punya kakek moyangmu, apa?!"

Arsen terdengar berdecak cukup keras. Ia bersedekap dan menatapku dengan mata menyipit. "Aku heran deh, sama kamu!"

"Heran kenapa, coba?"

"Kamu kok beda banget sih, sama cewek lain?"

Aku menaikkan alis sebelah kiriku--menatapnya bingung.

"Si aneh ini sebenernya mau nanya apa, sih?! Dasar Arsen Iftiqar Khudari Aneh!"

"Beda banget gimana, dah?"

"Ya beda. Cewek lain--tepatnya siswi lain di sekolah ini, gak pernah tuh, ada yang hobi bikin aku kesel kayak kamu gini. Beda sama kamu. Kamu mah hobi banget bikin aku kesel sampe-sampe kita sering adu mulut!"

Aku menautkan kedua alisku dan menatapnya galak. "Emang kenapa? Terserah aku dong, mau bikin kesel kamu sampe kita adu mulut berkali-kali pun!"

"Tuh 'kan, jawabanmu aja ngeselin!"

"Ya emang aku harus gimana? Aku harus baik-baikin kamu, gitu? Memperlakukanmu seakan-akan kamu itu pangeran paling tampan sedunia, gitu? Ogah banget!"

[SYaHS1] LoveMath | SELESAI✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang