"Kenapa gak diangkat?"
Bukannya menjawab, Arsen justru menatapku. "Kok malah ngeliatin?" tanyaku lagi.
Masih geming yang kuterima. Hingga akhirnya Arsen terlihat menggeser ikon hijau untuk mengangkat panggilan yang terus-menerus masuk itu.
"Assalamu'alaikum?"
"Sen, bisa ketemu sekarang?"
"Assalamu'alaikum!"
"Eh, wa'alaikumussalam. Eum, gimana, Sen?"
Arsen lagi-lagi menatapku.
Ada apa dengannya?
Aneh sekali!
"InsyaaAllah bisa. Sekarang juga? Di mana?"
Wah, tak kusangka ia akan menjawab demikian. Namun, mengapa?
Oh, ya, Arsen memang menyalakan loudspeaker-nya, sehingga aku dapat mendengar ucapan Clemira di seberang sana juga.
"Ya Allah, Mehra! Emangnya kamu siapa, kepo begini?"
"Oke." Arsen berdiri, menatapku lagi. "Ra, ayo ikut!"
"Hah?!"
"Ayo, temenin aku ketemu Clemira!"
"Tapi kenapa aku? 'Kan ada Arsel."
"Gak ah, sama kamu aja."
"Tapi Sen--"
"--Kumohon, Ra. Kalo sama Arsel, nanti bisa-bisa ketauan Ummi dan Abi."
"Ketauan? Emangnya kamu ngapain? Kamu … gak lagi pacaran sama Clemira, 'kan?"
"Ikutlah dan kamu akan temukan jawabannya."
"Terus, mereka gimana?" Aku melirik ke arah Maher, Meher dan Arsel.
"Ayo, kita langsung pergi aja! Nanti kalo udah di jalan, baru kabarin mereka."
"Emang gak pa-pa?"
"Udah, gak pa-pa. Ayo cepet!"
"Tapi, Sen--"
"--Apa lagi, sih, Nona Cerewet?"
"Kamu 'kan bawa motor, sedangkan aku nggak karena dijemput Abi. Terus gimana? Pake angkot?"
"Nanti kusuruh Clemira biar jemput kita," jawabnya, kelewat santai.
"Hah?! Yang bener aj--"
"--Udah, ayo!"
"Gyaaaa! Arsen!" pekikku, kala Arsen menarik tasku. Membuat kami berlari dengan keadaan ia menarik tas yang kupakai.
"Dasar Tuan Muda Nyebelin!"
"Diem deh, Nona Cerewet! Nanti kita ketauan!"
"Aiiish!"
📌📚💯📚📌
KAMU SEDANG MEMBACA
[SYaHS1] LoveMath | SELESAI✔
Romance[Spiritual-Young adult-Hurt] "Jadi, mau nggak, Ra?" "Enggak! 'Kan masih kecil." "Oh, berarti kalo udah gede, mau nerima?" "Mau, tapi ... dia harus bisa ajarin aku MTK dulu, sampe nilaiku dapet 100 semua." Orang-orang yang mendengar jawabanku tertawa...