“"Apa arti kehadiranku untukmu--di dalam hidupmu?"
"Kamu adalah tamu.
Yang kuizinkan masuk bila datang,
yang kuizinkan keluar bila ingin pulang.
Dan karena itu,
aku tak 'kan bisa memaksamu …
untuk lenyap,
ataupun menetap."”
📚📌LoveMath📍📊
-fa_mujahiddah11-"Tapi keknya mau kubikin singkat aja."
"Sesingkat apa?"
"Sesingkat kisahmu dengan si dia."
"Kam to the pret!"
"Kampret? Sepupunya kalong sama kelelawar?"
"Budu amad!"
Aku dan Meher dengan kompak tertawa, merasa puas sekali setelah mem-bully Maher sejak tadi.
"Btw Ra, gimana?"
Aku menatap bingung pada Meher. "Gimana apanya?"
"Udah minta maaf belum, sama Arsen?"
Maher ikut bertanya, "Iya, tuh! Udah baekan belom, lo berdua?"
Aku membasahi bibir. Agak bingung mau menjawab seperti apa. "Eum … gimana, ya?"
"Kamu belum minta maaf?" tanya Meher, memastikan. "Jangan lama-lama, Ra, minta maafnya. Berantemnya juga, jangan lama-lama, loh! Jangan sampe lebih dari tiga hari!"
"Kalo masalah udah minta maaf atau belum, sih, sebenernya udah, tapi …."
Suara Maher kembali terdengar, "Tapi apa? Jangan bikin penasaran, dong!"
"Ya makanya jangan motong mulu, dong!" omelku.
Meher ikut mengomel, "Hei, udah, dong! Malah ribut!" Ia menatapku. "Jadi, tapi apa, Ra?"
"Sebenernya aku udah minta maaf, tapi … dicuekin sama Arsen."
"Dicuekin?" beo Meher.
"Jadi chat permohonan maafmu cuma dibaca doang, gitu, sama dia?"
"Nah, iya tuh! Dicuekinnya kayak kata Maher, Er."
"Kok gitu?"
"Enggak tau, aku juga bingung. Nggak biasanya dia begini, tapi ini bukan yang pertama kali. Karena waktu itu dia pernah begini. Jadi pas kami lagi chat-an, si Arsen tiba-tiba baca doang, padahal masih online dan emang tetep online.
KAMU SEDANG MEMBACA
[SYaHS1] LoveMath | SELESAI✔
Romance[Spiritual-Young adult-Hurt] "Jadi, mau nggak, Ra?" "Enggak! 'Kan masih kecil." "Oh, berarti kalo udah gede, mau nerima?" "Mau, tapi ... dia harus bisa ajarin aku MTK dulu, sampe nilaiku dapet 100 semua." Orang-orang yang mendengar jawabanku tertawa...