"Seberapa gereget, lo?"
"Tadi malem, gue panik pas tidur ngerasa ketindihan."
"Terus?"
"Gue malah baca ayat kursi, padahal ternyata cuma kena sleep paralys."
"Itu mah bukan greget, tapi kocak pake ‘g’, kocag!"
"Tapi seandainya gue tau lagi kena sleep paralys pun, gue tetep bakal baca ayat kursi, sih."
"Pangeran kodok melompat-lompat, ya bodo amat!"
"Mari kita pergi ke pantai, ya udah santai!"
"Kalian sehat, 'kan?"
"Ya sehat, lah!"
"Kalian baik-baik aja?"
"Kami baik-baik aja!"
"Kalian kesurupan setan dari kuburan mana?"
"Ish, sembarangan!"
Maher, Meher dan Arsel tertawa. "Lagian sih, dari tadi aneh banget," kata Arsel.
"Ra, Sen," panggil Maher, "dua hari lalu kalian abis dari mana plus abis ngapain, sih? Sore amat pulangnya."
Meher menambahi, "Nah, itu! Sebenernya kami mau nanya dari kemarin, tapi karena kalian lagi kurang sehat gara-gara abis kehujanan, gak jadi, deh."
Aku dan Arsen bersitatap, menghentikan sejenak aktivitas kami masing-masing; aku berhenti menyapu lantai dan Arsen berhenti menghapus jejak spidol di papan tulis kelas.
"Kamu mau bilang yang sebenernya?"
"Haduh, bingung nih! Kalo gak bilang, takutnya mereka gak nyerah buat nanya mulu."
"Ya udah, bilang aja!"
"Tapi kalo bilang, aku terlalu enggan. Apalagi mengingat sikap kasarku kemarin pada Clemira."
"Lagian sih, kamu, malah kasar begitu. Anak orang, loh, itu, perempuan pula."
"Abisnya dia ngeselin banget, sih."
"Kalian lagi telepati apa gimana?"
Mendengar pertanyaan Maher, aku bertanya pada Arsen, "Emang tadi kita lagi telepati, ya? Kok kayaknya bukan."
"Kayaknya mah emang bukan, tapi kok aku seakan ngerti, ya, kamu lagi ngomong apa?"
"Nah, aku juga gitu. Terus sebutannya apa, dong?"
"Sebut aja obrolan dari mata ke mata."
"Kok aku malah keinget lagu India yang artinya dari hati ke hati, ya?"
"Et, zina mata, oi!" tegur Maher. "Kamu juga, Ra, Indiaaa mulu!"
"Bagen! 'Kan cuma India, bukan yang aneh-aneh," balasku.
KAMU SEDANG MEMBACA
[SYaHS1] LoveMath | SELESAI✔
Romance[Spiritual-Young adult-Hurt] "Jadi, mau nggak, Ra?" "Enggak! 'Kan masih kecil." "Oh, berarti kalo udah gede, mau nerima?" "Mau, tapi ... dia harus bisa ajarin aku MTK dulu, sampe nilaiku dapet 100 semua." Orang-orang yang mendengar jawabanku tertawa...