43 : Aku menyerah

2K 153 9
                                    

Revisi
••••••••••••

USIA kandunganku sudah memasuki 6 bulan. Perutku semakin membesar, kadang untuk duduk saja aku merasa kesusahan. Tapi anehnya, meskipun usia kandungan Humaira yang lebih tua, rasanya aku yang paling gemuk.

Kali ini, sengaja Humaira mengajakku untuk cek-up kandungan. Dia tahu karena sejak Kak Zulfan pulang, aku sudah tak pernah lagi cek-up. Pikirku, jika aku merasa baik-baik saja kenapa harus ke dokter? Padahal itu tidak benar, setidaknya periksakan kandungan untuk mengetahui bagaimana perkembangan janinnya.

Aku mulai membaringkan tubuhku di atas brangkar. Lalu merasakan gel dingin menyentuh permukaan perutku. Aku melihat dokter yang sepertinya dahulu pernah menangani kandunganku, saat terjadi kram otot rahim.

"Perkembangan mereka cukup bagus. Janinnya masing-masing memiliki berat sekitar 755 gram dan 750 gram. Ini normal. Dengan panjang 35,9 cm dan 35,5 cm.-" jelas dokter membuat alisku tertaut, karena merasa ada yang janggal dengan penjelasannya.

"Pada usia kehamilan 26 minggu ini, jaringan saraf telinga pada janin sudah berkembang lebih baik dan lebih sensitif dari sebelumnya. Janin juga sudah bisa mendengar ucapan dari luar. Jadi, sering-sering ajak mereka berbincang. Agar menumbuhkan keterikatan, terutama sosok seorang ayah."* lanjutnya membuat aku tersenyum miris.

"Maaf dok, me..mereka?" tanyaku sedikit ragu.

"Iya, mereka. Atau.... Ibu tidak tahu jika bayinya kembar?" aku tersentak sambil menggeleng kecil.

"Biasanya kehamilan bayi kembar akan terdeteksi saat usia kehamilan 12 minggu. Diketahui dengan melakukan USG, dari hasil pemeriksaan, dokter bisa melihat perkembangan plasenta dan selaput-selaputnya untuk melihat apakah janin mengembanglan plasentanya sendiri atau tidak,"

"Sedangkan kembar identik dapat berbagi atau memiliki plasenta sendiri, tergantung kapan telur yang dibuahinya memisah."** jelas dokter membuat aku bahagia bukan main. Jadi, di dalam rahimku ada dua janin sekaligus?

"Saya memang belum pernah USG dok, ini pertama kalinya." balasku sambil menatap Humaira dengan pandangan penuh kebahagiaan.

"Oh, pantas saja ibu tidak tahu." balas dokter itu sambil tersenyum.

"Apa di usia kehamilan 6 bulan bayi aktif bergerak ya dok? Soalnya mereka aktif nendang banget, terutama di malam hari."

"Ada beberapa hal yang membuat janin aktif bergerak, terutama di malam hari. Karena di siang hari, saat Ibu melakukan aktivitas yang membuat banyak bergerak, si kecil akan nyaman untuk tertidur dan saat malam hari, saat gerakan mulai berhenti janin akan bergerak sebagai respon waspada."

"Dan yang kedua, coba ibu liat di layar monitor ini-" pandanganku beralih menatap layar monitor yang menampilkan kedua bayiku di sana. Membuat aku tak sadar meneteskan air mata bahagia.

"Bisa ibu lihat posisi janin di usia 6 bulan, kepalanya berada di bawah, hal ini memberikan efek gerakan menendang yang sangat terasa."***

"Dan memang di usia kehamilan 6 bulan, si kecil sangat aktif-aktifnya. Maka dari itu Ibu harus menjaga kandungannya dengan lebih baik, jangan lupa banyak makan-makanan bergizi. Karena hamil baby twins gizi tenaganya harus berkali-kali lipat." tambah dokternya lagi membuat aku menangguk serius.

oOo

Play music - Rossa- Bulan Dikekang Malam
____________________

Ketetapan Cinta Dari-Nya [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang