Yunho terkejut ketika tiba - tiba melihat istrinya yang cantik meski sudah memasuki usia 35 an, ditambah dengan pantat yang masih kenyal, kencang dan...
"Yeobo!!"
Lamunan Yunho segera menghilang, Jaejong sang istri dengan semena - mena mengebrak meja seperti ingin mengajak berkelahi saja.
"Kau kenapa sih?" tanya Yunho, "Tiba - tiba datang dan mengagetkanku saja."
"Anak kita..." kata Jaejong.
"Sehun..."
"Bukan..."
Yunho berfikir sejenak, anak mereka yang sering berbuat onar, "Hyunbin."
"Nah..." Jaejong berjalan mondar mandir didepan meja kerja Yunho, "Kau merasa aneh tidak sih dengan anak itu?"
"Sudah dari dulu aneh sih anak itu, idolanya saja Park Jinyoung sementara yang lain suka Kang Daniel," balas Yunho.
"Bukan masalah itu. Jadi beberapa bulan ini dia tidak mau menerima uang jajan dariku. Tapi, kemarin aku melihat dia membeli PS 5, membeli handphone baru yang bisa dilipat itu, membeli barang - barang lain juga, itu semua kan mahal."
"Sepertinya tidak mungkin dia punya daddy sugar, wajah dan bentuk tubuh tidak mendukung sama sekali, apalagi dia beringas seperti ibunya..."
"Apa? kau bilang apa barusan?" Jaejong melotot kearah Yunho.
"Tidak sayang... kau salah dengar, cantik dan manis seperti ibunya," Yunho tersenyum lebar.
"Pokoknya, hari ini harus kita ikuti anak itu dan kita cari tahu apa yang dilakukannya," kata Jaejong.
"Kan masih sekolah," sahut Yunho.
"Dia membolos, aku baru saja mendapat telepon dari wali kelasnya," Jaejong melangkah, menarik paksa tangan Yunho hingga suaminya itu bangun dari duduknya, "Ayo kita harus selamatkan anak kita."
"Sepertinya tidak perlu.. anak itu pasti hanya berbuat sesuatu yang konyol saja," kata Yunho yang kembali dikejutkan karena Jaejong membalikkan badan bahkan mencengkeram kerah bajunya.
"Masa kau tidak peduli dengan anakmu!!" Jaejong menguncang - guncang tubuh Yunho dengan kesal.
Yunho memegangi tangan Jaejong, ia tersenyum lebar dan mencium sekilas pada bibir istrinya, "Tentu saja aku peduli. Tapi... kan kau tahu sendiri anak itu aneh."
"Makanya, bagaimana kalau dia tambah aneh. Jadi kurir narkoba atau terlibat geng," kata Jaejong yang mengerutkan kening ketika justru Yunho memeluk pinggangnya.
"Tidak akan.. tenang saja..." Yunho malah menatap kearah tubuh Jaejong yang memang terlihat masih sempurna dan selalu menggiurkan.
"Kalau kau tidka mau ikut menyelidiki Hyunbin, tidak ada jatah selama 5 bulan," ancam Jaejong.
"SIAP! AYO BERANGKAT NYONYA JUNG!!!" Yunho bergegas melangkahkan kaki, dia tidak lupa mengandeng tangan sang istri untuk segera menyelidiki anaknya yang memang kadang suka berbuat aneh itu. Yunho sih yakin jika Hyunbin bisa menjaga dirinya sendiri, tapi masalah jatah... itu hal lain.
@@@@@
Yunho dan Jaejong berjalan sembari mengendap - endap, mengikuti anak perempuan mereka yang memasuki sebuah bangunan tua.
"Fiks... ikut geng berbahaya pasti bocah itu," kata Jaejong yang kemudian melanjutkan langkah kakinya dengan lebih cepat.
"Bukan... bukan..." kata Yunho yang mulai malas mengikuti Jaejong.
Jaejong mengabaikan ucapan Yunho, ia yang sudah terburu - buru mau masuk malah dihalangi oleh seoranv laki - laki berwajah seram.
"Maaf,ini area pribadi,tidak boleh masuk sembarangan," kata si laki - laki.
Jaejong mendengus kesal, ia mengambil dompet dan menyerahkan beberapa lembar uang pada si laki - laki, "Sudah ya... aku sedang dalam misi penting."
"Maaf menganggu," kata Yunho yang kembali mengikuti langkah Jaejong.
Jaejong berhenti sebelum memasuki sebuah ruangan yang terdapat beberapa meja dengan satu meja yabg dikelilingi beberapa orang termasuk Hyunbin. Jaejong menunggingkan tubuhnya agar ia bisa menjulurkan tubuhnya untuk melihat kegiatan Hyunbin.
Sementara itu Yunho lebih fokus menatap pada pantat Jaejong. Hyunbin baik - baik saja disana, penisnya yang tidak baik disini.
"Hyunbin sedang apa sih?" tajya Jaejobg,matanya yang memang sudah minus tidak bisa melihat dengab jelas apalagi ia tidak memakai kacamata.
Mendengar nada bicara istrinya yang begitu khawatir, Yunho ikut menatap kearah Hyunbin yanv duduk didepan meja bulat. Dan,memang diluar dugaan anaknya itu...
"Two pair!!! Aku menang lagi!!!!"
Bermain judi. Pantas saja tidak pernah meminta uang saku. Sekali main saja,uang diatas meja bisa Hyunbin gunakan untuk jajan satu bulan.
"Dia bermain judi," mata Jaejong membulat.
"Sudah biarkan saja dia, bakatnya memang disitu," kata Yunho.
"Tidak bisa dong,bagaimana kalau kecanduan.."
"Karena sudah menang,aku mau pulang.." ucap Hyunbin sembari membereskan uang diatas meja.
"Kau mau ke panti asuhan mana lagi hari ini Hyunbin?" tanya salah seorang laki - laki.
"Hari ini ke pusat rehabilitasi narkoba," jawab Hyunbin, "Mereka juga butuh perhatian."
Jaejong menegakkan tubuh,menatap haru keanak perempuannya yang selama ini ia kira tidak memiliki kepedulian. Jaejong membalikkan badan dan melangkah pergi.
"Sudah selesai?" tanya Yunho.
Jaejong menganggukkan kepala, "Dia anak yang kuat dan tidak akan salah jalan."
Yunho tersenyum lebar, ia merangkulkan tangan pada istrinya dan mencium lembut dahi Jaejong, "Anakku takkan aneh - aneh dan memang baik."
"Dia anakku..." sahut Jaejong sembari membuka pintu mobil.
Yunho ikut masuk dan, "Tidak bisa... anakku dong dia. Kan aku yang memberimu sperma."
"Kan aku yang punha sel telurnya..."
"Pokoknya anakku..." Jaejong masih tidak mau kalah.
"Anakku... anak Jung Yunho..."
"Anakku..."
"Bikin lagi saja yuk," Yunho mengerlingkan mata pada Jaejong.
"Issssssh....." Jaejong kemudian tersenyum malu - malu, "Hotel yang utu enak sepertinya yeobo."
"SIAP!!!"
Mobil Yunho segera memutar menuju ke hotel yang ditunjuk oleh istrinya.
YOU ARE READING
Yaoi Oneshoot Series - Book 2
FanfictionWARNING!! TOLONG DIBACA LEBIH DULU!! Ini ff Yaoi alias boys love, alias gay story dengan berbagai macam pasangan yang pada umumnya tidak umum ditemukan di ff lain. Aku suka JiMir couple, Jiyoung alias bang GD dan Mir Mblaq. Kalau enggak suka couplen...