Suho sudah mengeluarkan sumpah serapahnya, menatap kearah adiknya Sehun yang sedang menarik nafas dalam - dalam dan mulai terlihat panik.
"Kubunuh kau ya Sehun kalau sampai kekasihmu... siapa namanya Tae..."
"Tao..."
"Kalau sampai kekasihmu itu tidak ketemu rumahnya dan kita luntang lantung di negeri orang seperti ini," omel Suho.
"Kita kan bisa menginap di hotel hyung. Aku benar - benar lupa memberitahu Tao kalau mau datang hari ini, ditambah aku belum beli pulsa roaming," kata Sehun yang kemudian menunjuk pada sebuah hotel besar diseberang jalan, "Kita menginap disana saja malam ini okey. Sembari istirahat, kemudian beli pulsa dan bes.... YA!!! HYUNG!!!!"
Suho sudah lebih dulu melangkah menyebrangi jalan menuju hotel diseberang jalan, mengabaikan Sehun yang masih berteriak - teriak keras kearahnya.
Suho menikmati gelas - gelas wine nya di sebuah bar yang ada didalam hotel, matanya tiba - tiba saja menoleh kearah kanan, menatap pada seorang laki - laki bertubuh tinggi dengan paras tampan yang duduk disebelahnya, tersenyum kepadanya.
Ah... sial sekali Suho tidak bisa berbicara bahasa China.
"Apa kau tidak keberatan aku duduk disini?"
Suho membulatkan matanya, menatap tidak percaya pada laki - laki disampingnya, "Silahkan.. kau bagaimana bisa tahu jika aku orang Korea?"
"Aku mendengarmu berbicara dengan kekasihmu di koridor," kata laki - laki yang kini duduk menatap kearah Suho.
"Dia bukan kekasihku tapi adikku," kata Suho, "Dia itu adik yang sangat buruk. Ingin memberi kejutan pada kekasihnya dengan datang ke China tapi malah tersesat sepert ini, konyol memang dan membuatku cukup kesal."
Suho menatap kearah laki - laki disampingnya yang tertawa lirih, "Namamu siapa tuan?"
"Kris... panggil aku dengan Kris saja," jawab Kris, "Mumpung kau sudah disini, bagaimana jika aku mengajakmu jalan - jalan kesuatu tempat."
"Apakah tidak akan menganggu harimu?" tanya Suho.
"Tentu saja tidak, rugi kalau kau tidak jalan - jalan sama sekali disini, ayo..." Kris mengandeng tangan Suho dan menariknya lembut menjauh dari meja bar.
Anehnya, Suho yang terbiasa tidak mendengarkan apa kata orang lain kali ini menurut saja dan mengikuti langkah kaki Kris yang entah akan membawanya kemana.
Kris tertawa cukup keras ketika melihat Suho menjerit dan terkejut karena melihat sate kalanjengking ditangan Kris.
"Tidak apa - apa, ini enak lho, racun bisa - nya sudah diambil kok," Kris mengigit sate kalanjengking ditangannya dan mulai mengunyahnya.
"Jangan dimakan, nanti kau mati..." Suho menguncang - guncang tubuh Kris dengan wajah paniknya.
"Tenang saja, aku takkan mati..." Kris justru menghabiskan sate kalanjengking dan tersenyum lebar kearah Suho, "Lihat... tidak mati kan. Masih ada banyak makanan ekstrim lain, kau mau coba?"
"Tidak.... tidak... tidak... aku ingin makanan yang biasa - biasa saja," kata Suho yang kemudian melangkah disamping Kris.
Keduanya melanjutkan perjalanan, berjalan beriringan melewati stand - stand di pasar malam yang begitu meriah dengan ornamen - ornamen khas China.
Suho menghentikan langkah kakinya dan menatap kearah bianglala besar yang ada dihadapannya.
"Mau naik itu, ayo..." dengan spontan Kris mengandeng tangan Suho menuju bianglala.
Dan lagi - lagi Suho menurut begitu saja. Rasanya jika dengan Kris, pergi keujung duniapun rasanya Suho akan menurut.
Perjalanan malam Kris dan Suho yang begitu menyenangkan terpaksa berhenti karena memang waktu yang sudah semakin larut malam bahkan pasar malam yang mereka kunjungin sebagian besar standnya sudah tutup hingga Kris dan Suho terpaksa pulang.
Meski begitu, Kris dan Suho masih sama - sama berdiri didepan kamar hotel Suho, seperti enggan untuk berpisah.
"Terima kasih," kata Suho.
Kris hanya menganggukkan kepala, ia benar - benar tidak ingin berpisah dengan Suho saat ini. Meskipun mereka telah bertukar nomor telepon dan mungkin akan bisa bertemu suatu hari nanti, tetapi rasanya malam ini mereka benar - benar tidak mau berpisah.
"Kita akan bertemu lagi kan," kata Suho dengan senyum malu - malu.
"Ya, tentu saja. Tapi malam ini rasanya sudah cukup, sudah begitu larut. Aku permisi dulu," kata Kris yang membalikkan badan.
Suho seharusnya juga membalikkan badan dan segera masuk kedalam kamar hotel, tetapi ia memilih berdiri ditempatnya. Kris yang merasa jika Suho masih menatapnya, membalikkannya kembali dan tersenyum lebar melihat Suho yang benar - benar masih menatap kearahnya.
"Masuklah... sudah malam..." kata Kris.
Suho justru melangkahkan kakinya cepat menuju kearah Kris,ia menjinjitkan kakinya dan mencium kilat pada pipi Kris dan membalikkan badannya, rencananya adalah buru - buru masuk kedalam kamar, tetapi ia malah lupa meletakkan kunci kamar hotel dimana dan tidak bisa masuk kedalam kamar hotelnya.
Suho cukup terkejut ketika dari arah belakang seseorang memeluk tubuhnya lembut, ia menolehkan kepala dan ketika itu Kris mendekatkan wajah padanya, mencium lembut pada bibirnya.
"Mau tidur ditempatku?" tanya Kris dengan bisikan lembut di telinga Suho.
Suho tidak segera menjawab, ia hanya tersenyum malu dengan wajah memerah.
Suho tidak menyesal kini mengikuti rencana gila adiknya ke China.
Ia menemukan cinta.
YOU ARE READING
Yaoi Oneshoot Series - Book 2
FanfictionWARNING!! TOLONG DIBACA LEBIH DULU!! Ini ff Yaoi alias boys love, alias gay story dengan berbagai macam pasangan yang pada umumnya tidak umum ditemukan di ff lain. Aku suka JiMir couple, Jiyoung alias bang GD dan Mir Mblaq. Kalau enggak suka couplen...