#Part pertama ada di part bernomor 93 dengan judul yang sama
Tetap enggak janji Sehun - Suho bakal bersatu ya... nikmati saja ceritanya... aku nulis ini jam 9 malam setelah menghabiskan satu gelas besar kopi hitam dan biasanya otakku mulai memproses hal - hal mengerikan didalam khayalanku... ehehe
Suho sebenarnya tidak mau melakukan hal ini, menjemput Sehun di bandara setelah menyelesaikan kuliah di luar negeri adalah salah satu hal yang benar - benar tidak ingin ia lakukan. Suho terpaksa tersenyum lebar, melambaikan tangan pada Sehun yang melangkah menuju kearahnya tanpa senyuman sama sekali. Pada akhirnya Suho menurunkan tangannya, sangat canggung melihat dirinya melambaikan tangan tanpa dibalas. Sehun bahkan tidak menyapa Suho sama sekali, berjalan melewatinya begitu saja.
"Sehun, aku sudah datang untuk menjemputmu jangan diam saja," ucap Suho.
Sehun masih tidka menjawab apapun, Suho dengan perasaan sangat kesal dan semakin kesal ketika melihat Sehun mendekat pada seorang laki - laki bertubuh mungil dan berparas manis. Tanpa ragu sama sekali, Sehun memeluk laki - laki itu dan memberikan ciuman lembut di bibir.
"Maaf membuatmu menjemputku Haechan," ucap Sehun.
"Tidak apa - apa kok hyung," balas laki - laki yang ternyata bernama Haechan itu, "Kakakmu bagaimana? Masa mau kau tinggalkan begitu saja."
"Biarkan saja," kata Sehun.
Suho terpaksa tersenyum lagi saat Haechan menatap kearahnya dan membungkukkan badan dengan sopan. Ia mendengus kesal ketika akhirnya bisa melihat Sehun dan Haechan pergi dari hadapannya tanpa berkata apapun.
"Anak itu kurang ajar sekali!!" seru Suho yang jelas masih sangat kesal dengan sikap Sehun, "Dia sama sekali tidak menunjukkan sopan santunnya padaku."
"Mungkin karena hari pernikahan kita sudah semakin dekat, jadi dia semakin kesal," sahut Jongin.
Suho menatap kearah Jongin, ia bangkit berdiri dan memeluk tubuh Jongin, "Kau belum memilih untuk gedung dan juga catering."
"Aku sibuk sekali dengan urusan kantor dan juga persiapan pernikahan kita, seharusnya kau biarkan saja aku jadi office boy dan tidak usah memberiku jabatan tinggi jadinya tidak sesibuk ini," kata Jongin yang tersenyum lebar kearah Suho, "Tapi... terima kasih."
"Kau bisa serahkan pekerjaan pada asistenmu," kata Suho, "Besok jangan sampai tidak datang di testing food nya ya."
"Aku usahakan ya, aku masih tidak yakin dengan kerja asistenku itu," balas Jongin.
Suho tidka berkata apapun lagi, ia kembali memeluk tubuh Jongin, membenamkan kepala pada dada bidang Jongin dan seperi biasa tangan Jongin mengelus lembut bagian belakang kepalanya. Perasaan yang dahulu hanya sebagai pelarian kini semakin dalam dan semakin dalam. Suho bahkan sudah sampai pada tahapan bahwa dia berani berkata ia sangat mencintai Jongin.
Sehun menggerakkan pinggulnya dengan penuh semangat, menusukkan penisnya yang telah mengeras pada lubang anal Haechan, diselingi desahan - desahan merdu dan lembut yang terus mengalir dari bibir Haechan. Sialnya bagi Sehun, ia terus menerus melihat bayangan jika seseorang yang tengah ia tumbuk lubang analnya ini adalah Suho dan bukan kekasih resminya - Haechan.
Sehun mengeram tidka puas, ia menggerakkan tangannya, menarik tubuh Haechan kasar agar semakin menyatu dengan tubuhnya. Haechan memekik kaget ketika Sehun tiba - tiba menarik tubuhnya, meski ia tidak memungkiri ia suka dengan sensasi luar biasa ketika posisinya yang tadinya menungging kini menjadi berdiri dengan lengan Sehun melingkar di lehernya.
YOU ARE READING
Yaoi Oneshoot Series - Book 2
FanfictionWARNING!! TOLONG DIBACA LEBIH DULU!! Ini ff Yaoi alias boys love, alias gay story dengan berbagai macam pasangan yang pada umumnya tidak umum ditemukan di ff lain. Aku suka JiMir couple, Jiyoung alias bang GD dan Mir Mblaq. Kalau enggak suka couplen...