🕸8 | Sisi Lain

2.3K 167 1
                                    

Vote dan Komen yaa. Semoga suka..

Keputusan Selin mengikuti Sadena ternyata membawanya ke sebuah gang kecil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keputusan Selin mengikuti Sadena ternyata membawanya ke sebuah gang kecil. Tepat ketika Sadena memberhentikan motornya di seberang jalan dan meninggalkan motor tersebut lalu masuk ke sana. Selin bergegas melepas helm lalu membayar tagihan ojek sebelum ia kehilangan jejak Sadena. Mengikuti cowok itu.

Hal pertama yang Selin rasakan ketika memasuki gang tersebut adalah rasa lembab

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hal pertama yang Selin rasakan ketika memasuki gang tersebut adalah rasa lembab. Jalan yang ia lewati juga sangat sempit, diapit dua tembok tinggi yang penuh coretan di permukaannya. Terlebih, gang ini gelap. Membuat Selin harus menyiapkan keberanian lebih banyak.

Selin mengintip layaknya sebuah pengintai yang handal. Langkah kakinya pelan agar tak menimbulkan suara. Ketika tubuh Sadena hilang di belokan kanan, Selin mengikuti cowok itu lagi. Dan ia membelalak saat Sadena memasuki gedung tinggi tua yang terlihat angker. Di sisi gedung itu dipenuhi ilalang dan barang rongsokan. Membuat Selin berpikir apakah Sadena sedang melakukan ekspremin hantu atau sejenisnya. Seperti yang ada di acara TV itu. Apasih namanya? Selin lupa.

"Astaga! Dena kok ketempat ini sih? Serem tauu. Mau ngapain ya dia?" gumam Selin. Malas berpikir panjang, ia pun mengikuti Sadena memasuki gedung tersebut, melewati sebuah pintu kayu kecil yang reot, bahkan Selin harus menunduk agar kepalanya tidak terhantup.

Beruntung saat berhasil masuk tempat itu kosong. Sayang, ia kehilangan jejak Sadena. Namun suara riuh dari samping kanan membuat Selin menoleh dan ia menemukan satu jalan masuk lagi lebih dalam. Aha! Selin tersenyum lebar. Tapi kenapa rame ya?

Karena rasa penasarannya sudah membuncah, Selin memutuskan untuk melewati pintu itu tapi, kakinya menginjak bekas minuman kaleng hingga menimbulkan suara.

Krek!

"Ups!" Selin gigit bibir. Wajahnya seketika panik. Cewek itu mundur beberapa langkah saat terdengar suara langkah kaki mendekat. "Ya Allah, tolong Selinnn," doa Selin dalam hati. Ia memejamkan mata, tidak siap melihat sosok menyeramkan berjenis apa yang akan memarahinya.

"Selin?" Dan suara familiar itu menusuk pendengarannya, Selin membuka mata lalu membekap mulutnya agar tidak berteriak. Melihat tubuh Sadena tanpa atasan. Cowok itu hanya memakai boxer.

SadenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang