🕸32 | Sweet & Fact

1.9K 125 34
                                    

Guyss. Play music di mulmed yaw. (Mine-Petra Sihombing)

Vote dan komen juga. Semoga suka❤

Maaf kalau menurut kalian ceritanya bosenin...🙂

"Azeekk, canon merk terbaru!!" seru Ankaa sambil meninju udara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Azeekk, canon merk terbaru!!" seru Ankaa sambil meninju udara. Usai Selin memberitahu bahwa ia dan Sadena resmi berpacaran. "PJ-nya jangan lupa ya, Na."

Kehebohan Ankaa itu sukses memancing puluhan pasang mata yang berada di bis ini berbisik-bisik dengan tampang kecewa.

Sedangkan Selin tersipu malu karenanya.

"Berisik monyet!" imbuh Sadena yang membawa tas jinjing milik Selin. Ya, hari ini camping mereka selesai dan diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing.

Ankaa menepuk pundak sahabatnya itu. "Yaelah, santai bro kayak di pantai. Hahaha. Akhirnya, doa gue terkabul Ya Allah. Selin sama Sadena jadian! Alhamdulillah."

"Apa? Jadian?! Siapa yang jadian?!" pekik Sadava yang baru saja menaiki bis ini bersama Marsha. Kedua manusia itu kebingungan dan berjalan mendekati Ankaa.

"Dena, Dav. Jadian sama Selin," jawab Ankaa dengan semangat 45 membuat Sadena yang baru saja duduk di kursinya itu memutar bola mata.

"Norak. Disuruh diem malah makin."

"Ape?!" Mata Sadava membola kaget. Ia menepuk bahu kembarannya itu. Ikutan bahagia. "Selamat bangg. Lo berhasil melepas masa kejombloan."

Mudah bagi Sadena menepis tangan Sadava karena dia duduk di pinggir, bukan di dekat jendela. "Biasa aja kali."

"Hahaha. Nggak nyangka elah gue, lo akhirnya punya pacar, Na. Jaga baik-baik ya itu si geulis. Jangan sampai di deketin cowok lain."

"Hmm."

"Selamat ya, Sel," ucap Marsha yang berdiri di sebelah Sadava membuat Selin tersenyum kikuk.

"Eh? Mmm. Hehe. Makasih ya, Sha."

Marsha balas tersenyum lalu duduk di kursinya di susul Sadava, kemudian Vega dan Ankaa yang mengambil duduk di belakang Sadena dan Selin. Posisinya sama seperti mereka berangkat pertama kali.

"Udah sana jauh-jauh lo semua. Ngapain gerombolin gue. Pengap tau nggak? Hush hush," usir Sadena pada gerombolan manusia yang mengerumuni kursinya, ah ralat, kursi Selin juga.

"YEEE, NGGAK ASIK MAH DENA." Alhasil, perlahan kerumunan itu bubar namun ada beberapa yang nekat bersuara,

"Kan udah ada pawangnya. Sel, bilangin ya Dena supaya dikurangin itu galaknya."

"Sel, kalau putus kabarin gue yaaa."

"Sel, nggak tahan pacaran sama Dena bilang ye. Biar gue gantinya."

Apa katanya? ganti?

"Heh!" Sadena melotot pada cewek yang terakhir berucap itu. Mulutnya minta disentil. "Budek lo? Sana!"

SadenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang