🕸29 | Maaf

1.6K 122 8
                                    

Vote dan komen dungggss... semoga sukaa..ada typo koresi yaa

Guys, play music di mulmed ya🎵 (beautiful-Crush).

Setiap manusia memiliki hak untuk dicintai dan mencintai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setiap manusia memiliki hak untuk dicintai dan mencintai. Jadi, jangan paksa aku untuk mengakhiri perasaan ini.
🌺🌺🌺

"Ankaa!" panggil Selin pada seorang cowok yang berjalan melewati tendanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ankaa!" panggil Selin pada seorang cowok yang berjalan melewati tendanya.

Ankaa menoleh. Dia menghampiri Selin. "Kenapa, Sel?"

Selin berdiri. Ia menelisik penampilan Ankaa dari atas ke bawah. "Habis sholat ya?" tanyanya. Dilihat dari Ankaa yang saat ini mengenakan peci.

Cowok itu mengangguk. "Emang kenapa?"

Selin menggeleng samar. Kemudian matanya menyisir sekitar. "Dena mana?"

"Belum selesai sholatnya. Dena mah kalo sholat bacaannya beuhh. Panjanggg," jawab Ankaa.

Selin terkikik kecil. Namun dalam hati sangat bersyukur, ternyata selain pintar, Sadena juga tipe cowok yang taat beragama.

"Berarti dia masih lama, kan selesainya?"

"Ho oh."

Tanpa membuang waktu lagi, Selin pun menarik Ankaa mendekati tendanya. Bukan masuk, hanya berdiri di depan tenda berwarna pink tersebut. Ankaa yang pasrah hanya menurut.

"Gue mau nanya sesuatu ke elo. Soal Dena. Ankaa jawab yang jujur yaa."

"Yaelah pake izin segala. Nanya aja langsung kali, Sel. Gue pasti jawab jujur kok. Sejujur-jujurnya."

"Janji?"

"Iya."

Selin tersenyum kecil, sebelum berkata ia celengukan, memastikan sekali bahwa tidak ada Sadena di sekitar mereka.

"Dena itu sebenarnya ada masalah apa sama Marsha?" tanya Selin memulai.

Ankaa menggeleng pelan. Dia benar-benar tidak tahu mengapa Sadena bersikap seperti itu. "Enggak tau, Sel."

SadenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang