🕸42 | Tuan Putri dan Pangeran

1.2K 109 78
                                    

Part sebelumnya sepi yaa. Aku jadi sedih. Kemana para pembaca cerita ini😢. Apa karena aku lama update? Maaf ya. Komennya banyakin dong juga😭

Semoga suka ya. Aku sayang kalian💝

Play music di mulmed ya. Dijamin suka deh❤

Tidak ada yang satu pun manusia yang bisa dipercaya di dunia ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak ada yang satu pun manusia yang bisa dipercaya di dunia ini. Selain Tuhan dan diri kamu sendiri.
🌺🌺🌺

"Lo selalu ada buat gue kan? Jangan pernah tinggalin gue ya?"

Pertanyaan Sadena membuat Selin tersenyum. Cewek itu menarik tangannya dari genggaman Sadena. Beralih menyentuh sebelah pipi cowok itu. "Iyah. Aku pasti selalu ada buat kamu kok."

"Itu hal terbullshit yang pernah gue denger," sahut Sadena, sontak Selin terdiam heran. Sadena mengambil tangan Selin dari pipinya. "Semua orang bisa berjanji, tapi nggak semua orang mampu menepati."

Selin melihat pancaran penuh keseriusan di mata Sadena. Ia tertegun menatap cowok itu. "Iya. Aku janji deh. Janji. Tuan putri juga bisa apa tanpa pangerannya? Pangeran juga harus janji selalu jagain tuan putri ya."

"Janji," ujar Sadena. "Gue suka diusap rambutnya sama lo. Sini." Lalu ia menaruh tangan Selin di atas kepalanya. Selin mengusap lembut rambut Sadena yang memejamkan mata, merasakan rambutnya diusap bikin Sadena tenang seketika.

Selin tak pernah menduga Sadena akan semanja ini untuk sejenis cowok galak, sinis, cuek, dan bermulut pedas seperti dia.

"Udah ya?"

"Passwordnya dulu," kata Sadena menahan tangan Selin beranjak dari kepalanya.

"Aku sayang Dena," bisik cewek itu.

"Nice," Sadena pun membiarkan tangan Selin turun. "Malam ini kita jalan-jalan mau nggak? Itung-itung kencan pertama."

"Boleh. Aku penasaran juga gimana rasanya kencan?"

"Lo belum pernah pacaran sebelumnya?"

Selin mengangguk.

"Kenapa?"

"Karena aku nungguin kamu," jujur Selin cengar-cengir. Memang dulu, lumayan banyak cowok yang berusaha mendekatinya namun Selin dengan sopan menolak mereka semua. Ia bertekad menunggu Sadena. "Aku secret admirer kamu sejak kecil loh. Hehehe. Mama sering cerita tentang kamu dan Sadava. Dan saat tau kita bakalan satu sekolah aku senang bangettt."

Sadena terkekeh. "Yaudah. Jam delapan gue jemput. Gue izin sama orang tua lo dulu."

"Oke. Aku pasti dandan cantik-cantik. Hehe."

"Nggak perlu. Gue nggak pengen sampai ada cowok lain yang ngelirik lo juga. Cantiknya lo cukup di depan gue aja."

Selin menggaruk pipinya yang merona.

SadenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang