🕸38 | Tentang Dia

1.3K 107 59
                                    

Nggak pernah bosen buat ngetik 'Aku sayang kalian💕' Tapi di part kemarin kelupaan😭.

Vote dan komen seperti biasa beib. Semoga suka❤ play music di mulmed ya. Jaz-Luluh.🎵

Marsha melayani setiap pembeli di kafe ini dengan ramah, hal itu membuatnya disegani banyak pembeli juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Marsha melayani setiap pembeli di kafe ini dengan ramah, hal itu membuatnya disegani banyak pembeli juga. Terutama Tasya--ibunya Ankaa, sebagai pemilik kafe ia merasa sangat beruntung mempunyai pegawai seperti Marsha.

Meskipun awalnya Tasya bingung bagaimana ia harus menerima pegawai yang bahkan belum lulus SMA. Namun setelah Mery menceritakan kronologis kenalnya dia dengan cewek itu. Tasya pun luluh, ia prihatin keadaan Marsha dan tanpa pikir panjang lagi langsung menerima cewek itu sebagai waitress di kafenya.

"Marsha sini," panggil Tasya dan Marsha langsung menghampiri wanita itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Marsha sini," panggil Tasya dan Marsha langsung menghampiri wanita itu.

"Kamu anterin mocca ini ke meja nomor dua puluh ya," pintanya sambil mengulurkan nampan berisi secangkir mocca dingin.

Marsha mengangguk dan tersenyum. Ia menerima itu dan dengan hati-hati menaruhnya di meja nomor 20 yang ditempati seorang wanita.

"Selamat menikmati ya," Marsha membungkukan tubuhnya.

"Terima kasih," jawab wanita itu.

Selanjutnya Marsha kembali ke tempatnya semula. Hanya berdiri, lalu saat ada pembeli yang datang dan menduduki kursi. Marsha sesopan mungkin bertanya menu apa yang diminta.

"Capek nggak?" tanya Tasya yang berdiri di samping bar. Ia tidak melakukan apa pun. Hanya memantau para pegawainya. Nah, kalau tadi itu ia mencoba sedikit membantu koki saja.

Marsha menggeleng. "Nggak kok tante, sore ini kan nggak serame sore kemarin."

"Bener sih. Malam ini kamu nggak usah lembur deh. Tante mau tutupnya lebih cepet."

Mata Marsha berbinar. "Makasih, tan."

"Ada yang datang tuh." Tasya menggidikan dagu pada pria berjaket boomber dengan topi hitam yang baru memasuki kafe. Ketika pria itu menduduki meja no 18, Marsha menghampirinya.

SadenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang