🕸15 | Marsha

1.9K 138 14
                                    

Marsha dan Sadava duduk lesehan di taman samping rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Marsha dan Sadava duduk lesehan di taman samping rumah. Beralaskan sebuah karpet berwarna coklat membuat mereka seperti sedang melakukan piknik kecil-kecilan.

Keadaan rumah sedang kosong, Sadena pergi entah kemana dan kedua orang tuanya sedang bekerja. Maka dari itu Sadava enggan membawa Marsha masuk ke dalam rumah. Takutnya, malah memicu gosip tak mengenakan.

 Takutnya, malah memicu gosip tak mengenakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayo buka mulutnya, Sha. Aaa," pinta Sadava, sembari menyodorkan sepotong kue bolu coklat ke depan mulut Marsha.

Marsha menoleh, ia tersenyum samar, meski begitu Sadava yakin pacarnya itu sedang mengkhawatirkan sesuatu. Karena sedari tadi Marsha hanya diam dan melamun.

"Lagi mikirin apa sih?" Sadava bertanya sesudah Marsha menerima suapannya. Kue bolu coklat yang gadis itu bawa kini mereka cicipi bersama.

"Enggak ada," jawab Marsha di sela-sela kunyahannya. Ia menatap Sadava lalu menyengir. Marsha memang gadis yang murah senyum dan sukar mencurahkan isi hatinya kepada siapa pun, termasuk pada Sadava--pacarnya sendiri.

Sadava menyipitkan matanya dengan tampang konyol. "Bohong nggak nih?"

"Enggak."

"Serius?"

"Iya, Dava," jawab Marsha, lalu mengalihkan pandangannya ke depan. "Bawel deh kamu."

"Tapi aku nggak percaya gimana dong?" Sadava berucap lalu mengerling jahil. "Cubit ah."

Marsha menoleh dan seketika ia mendapat serangan cubitan gemas dari Sadava. Marsha yang saat ini tidak bisa berbuat apa pun pasrah, sesekali ia mencoba melepaskan tangan Sadava dari pipinya. Marsha meringis, bukan karena sakit, tapi karena cubitan cowok itu membuatnya sulit untuk bicara.

"Hava uwah." (Dava udah)

Sementara itu Sadava terkikik geli ketika berhasil membuat pipi Marsha berubah bentuk. Sadava menarik sebelahnya ke atas lalu ke bawah. Menjadikannya terlihat lucu. Seperti squishy. Kempes lalu mengembang lagi.

SadenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang