18 : Jalan Yang Ditempuh Seorang Iblis

2.7K 506 32
                                    

Cring~ Gemerincing lonceng di pintu pertanda kehadiran pengunjung.

"Selamat datang di Mantra Coffee."

.

.

.

Jika jalan yang ku tempuh adalah jalan menjadi seorang iblis, izinkan aku menjadi iblis yang menjaga sahabatku.

Flashback Chapter 4 : Butiran Jiwa
"Dari mana aja lu?" Tanya Andis penasaran kepada Tama yang baru saja pulang.

"Dari ISI" Jawab Tama singkat.

"Ngapain bege lu ke ISI?" Tanya Andis lagi.

"Tam, lu liat apaan emang abis megang pick gitar tadi, kayaknya ada sesuatu ya?" Celetuk Dirga memotong pertanyaan Andis.

"Jadi gini ceritanya......"

Tama mulai bercerita bahwa nama wanita itu adalah Aqilla, dia melihat kenangan dari pick gitar tersebut, pick gitar itu adalah milik dari kakek nya Aqilla, pick itu diberikan oleh wanita terkasihnya waktu jaman bujangan dulu, yaitu oleh nenek nya Aqilla.
Flashback Off

Saat itu Ajay memperhatikan sahabatnya yang sedang bercerita tentang Aqilla dan sejarah pick gitarnya. Selama belasan tahun mereka berteman, belum pernah Ajay melihat sahabatnya itu antusias sekali dalam bercerita tentang apa yang ia lihat dengan kemampuannya. Selama ini Tama hanya berbicara seperlunya saja, ia tak pandai dalam mengungkapkan ekspresi.

***

Sejak kecil Ajay senang memperhatikan orang lain, dalam artian memperhatikan tingkah laku manusia lain. Ia suka membaca buku tentang psikologi, dan tentunya keberadaan Tama adalah sesuatu yang misterius, karena bagi Ajay kecil, baru ia temukan manusia yang hidup tanpa emosi, Tama tak mampu untuk mengungkapkan segala yang ia rasakan.

Pada umumnya, orang-orang membagi emosi ke dalam dua jenis, yaitu emosi negatif dan emosi positif. Emosi negatif biasanya dikaitkan dengan emosi yang menimbulkan rasa tidak nyaman atau yang dinilai tidak sesuai dengan norma, misal sedih, kecewa, kesepian, marah atau terluka. Sedangkan emosi positif biasanya dikaitkan dengan emosi yang menimbulkan rasa nyaman, seperti senang, gembira, damai, tenang dan ceria. Anggapan bahwa emosi yang menimbulkan rasa tidak nyaman adalah sesuatu yang negatif seringkali membuat kita menolak keberadaannya.

 "aku tidak boleh marah"

"nggak boleh sedih"

"tidak boleh nangis"

"tidak boleh cemen"

 Ini adalah beberapa bentuk penolakan terhadap emosi.

Seperti insting pada binatang, emosi pada dasarnya menjadi pelindung. Dengan adanya marah, kita menjadi bisa membela diri. Dengan adanya kecewa, kita menjadi terdorong untuk bangkit dan kembali mencoba. Dengan adanya sedih, kita menjadi bisa bersimpati. Jadi, sebenarnya tidak ada emosi yang negatif.

Jika kita tak pernah mengenal emosi, sebenarnya apa yang akan terjadi? Mungkin kita tidak akan mampu membela diri ketika disakiti, tidak pernah berusaha untuk lebih maju atau tidak bisa bersimpati pada orang lain. Begitulah Tama kecil yang selalu di ejek dan di cap sebagai anak aneh. Karena trauma juga Tama mengidap gangguan panik, jika di hadapkan dengan sesuatu yang ia tak tau cara untuk menghadapinya. Tama juga anak yang pelupa, karena sering melihat masa lalu suatu objek, ia hampir tak bisa bedakan antara masa lalunya sendiri dan masa lalu objek-objek yang ia sentuh.

Ajay, Andis dan Dirga adalah anak-anak yang tinggal berdekatan dengan rumah Tama, sejak kecil mereka selalu bersama. Mantra menganggap bahwa Tama adalah adik kecil yang harus mereka lindungi. Begitu pula dengan Ajay, ia tertaik untuk mendalami dunia psikologi untuk bisa membantu orang-orang sepeti Tama.

Mantra Coffee ClassicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang