Cring~ Gemerincing lonceng di pintu pertanda kehadiran pengunjung.
"Selamat datang di Mantra Coffee."
.
.
.
Rekustik membuat udara di mantra berbunyi malam ini. Duet Aqilla dan Tama membawakan lagu Drown dari Bring Me The Horizon dengan khas akustik mereka berdua, makin membangkitkan mood para pecandu kopi nusantara yang singgah berlabuh di kafe kecil ini.
Kartika?
Ya, personil asli Rekustik itu jarang mengisi panggung kecil di mantra coffee, namun sesekali gadis itu ikut bersama Aqilla untuk menghibur para pengunjung yang sedang nongky atau mengerjakan tugas kuliah. Namun malam ini ia tak bisa hadir, dan membuat Tama yang harus turun tangan untuk menemani Aqilla di atas panggung mantra.
Tirta yang baru saja datang langsung mempersilahkan dua orang temannya yang ia bawa untuk duduk di kursi bar.
"Gua baru tau, lu punya temen di Jogja selain kita?" ucap Andis slebor.
"Temen kerja," balas Tirta.
"Andis," sambil menjulurkan tangan kanannya untuk bersalaman pada pria yang wajahnya ramah senyum, namun bukan senyum yang bagus, lebih mengarah pada senyum yang licik.
"Septaraja, panggil aja Septa," balas pria itu menjabat tangan Andis, masih dengan senyumnya yang licik sambil menatap mata Andis.
"Udah mandi mas?" tanya Septa pada Andis.
"Belom dong," ucap Andis sombong.
"Eh kok?!" Andis heran, Andis hendak berbohong dan berkata, "Udah dong."
Namun entah dengan sebab apapun, ia malah berkata jujur dan berkata, "Belom dong."
"Ahahahahahaha," Tirta tertawa.
"Kalo Tirta bilang, dia bawa temen kerja, harusnya lu lebih hati-hati Dis," ucap Dirga yang melihat kelakuan mereka semua.
"Kalo hubungan sama kerjaan, pasti mereka bukan orang biasa."
Seorang pria yang satunya menghampiri Dirga. Seperti Tama, ia mengenakan sarung tangan, namun yang sebelah kanan berwarna hitam dan yang sebelah kiri berwarna putih. Benar-benar mirip, dengan wajah tanpa ekspresi. Pria itu membuka sarung tangannya dan mengajak Dirga kenalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mantra Coffee Classic
ParanormalKebayang gak sih 4 anak indigo tinggal barengan & buka coffee shop? mereka jualan kopi sambil buka konseling seputar kasus supranatural dan memecahkan kasus tersebut. Andis, Dirga, Tama & Fajar adalah mahasiswa baru yang merantau ke Yogyakarta. Mere...