Cring~ Gemerincing lonceng di pintu pertanda kehadiran pengunjung.
"Selamat datang di Mantra Coffee."
.
.
.
Sudah memasuki semester empat, malam ini tak seperti malam biasanya, mungkin karena mendung dan berangin kencang, membuat suasana agak sepi sehingga agak terkesan horror. Mila terlihat gelisah, tergambar jelas di wajahnya.
"Kenapa nih? kok murung gitu?" tanya Andis yang duduk di depannya.
"Mila teh mau ngomong sesuatu, belakangan ini selalu kepikiran."
"Ngomong sama Dirga?" tanya Andis.
Mila hanya mengangguk.
"Naik gih ke atas, Dirga ada di atas," ucap Andis.
"Eh? serius boleh naik?"
"Iya, bilang aja Andis yang nyuruh," ucap Andis sambil tersenyum.
Untuk pertama kalinya, Mila naik ke lantai atas untuk menemui Dirga di kamarnya.
Tok..Tok..tok
"Masuk aja," ucap Dirga dari dalam kamar.
Mila membuka pintu kamar.
"Eh Mila!" ucap Dirga yang kaget karena ia mengira itu adalah anak mantra, Dirga sedang rebahan sambil menonton youtube dengan setelan kaos lengan buntung dan celana boxer.
"Mila teh mau ngomong sebentar," ucap Mila masuk ke dalam kamar dan menutup pintu kamar.
Berada di situasi seperti itu membuat Dirga menjadi random, "Ng..ngomong apa?" ucapnya grogi.
"Mila mau fokus skripsi," ucap Mila.
"Oh, okee," balas Dirga.
"Mila mau resign dari mantra coffee."
Seketika Dirga menjadi normal kembali, "Serius?" tanya Dirga.
Mila hanya menganggukkan kepala.
"Jadi kapan mau terakhir kerja?" tanya Dirga.
"Malam ini bisa?" tanya Mila.
"Hmmm..." Dirga tampak sedang befikir.
"Oke," jawabnya singkat.
"Kalo gitu, Mila mau balik kerja dulu ya," Mila memutar badan dan hendak membuka pintu.
"Tunggu--"
Mila menoleh kembali ke arah Dirga.
"Aku juga ada yang mau aku omongin," ucap Dirga.
"Apa itu?"
"Dari sejak kita ke Gunung Merapi, kayaknyaaaa---"
"Kayaknya apa?" tanya Mila.
Wajah Dirga agak merah, Mila masih menunggu apa yang akan diucapkan oleh Dirga.
"Ga deh, ga jadi," ucap Dirga mengatur nafas.
"Bikin penasaran aja Dirga, yaudah kalo gitu Mila balik kerja ya."
Ketika Mila hendak membuka pintu.
"Aku suka kamu."
Gerakan Mila terhenti saat menyentuh gagang pintu. Tanpa respon apa-apa, Mila membuka pintu dan keluar begitu saja. Dirga hanya melongo melihat Mila yang pergi begitu saja.
"Toliiiil!" teriak Dirga.
"Adoooh, kenapa gua harus bilang-bilang sih anjir?"
"Omaigat, ga mau turun gua hari ini." sambil menutup wajahnya dengan bantal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mantra Coffee Classic
ParanormalKebayang gak sih 4 anak indigo tinggal barengan & buka coffee shop? mereka jualan kopi sambil buka konseling seputar kasus supranatural dan memecahkan kasus tersebut. Andis, Dirga, Tama & Fajar adalah mahasiswa baru yang merantau ke Yogyakarta. Mere...