44 : Bait Sendu

2.3K 388 62
                                    

Cring~ Gemerincing lonceng di pintu pertanda kehadiran pengunjung.

"Selamat datang di Mantra Coffee."
.

.

.

Air tuhan turun bersamaan dengan jeritan langit,

Bait pertama luntur bermandikan darah,

Di atas bunga merah sang harimau gagah berdiri,

Bait-bait yang tersisa berkumpul untuk berduka.

.

.

.

Pagi itu Ajay bangun lebih pagi, ia berniat untuk membuat 1 pouch earl grey tea untuk dinikmati bersama teman-temannya  yang lain. Ketika sampai di bawah ia melihat Dirga dan Tirta sedang duduk bersama. Namun anehnya tak ada sepatah katapun yang terlontar di antara mereka, yang jelas Dirga sedang memegang kartu tarot miliknya.

"Udah lama nih ga ramalan," ucap Ajay.

Dirga menoleh ke belakang, "Eh elu Jay," ucapnya dengan wajah yang tak bisa membohongi Ajay. Wajah itu terlihat sangat murung, namun Ajay tak bertanya tentang apa yang terjadi, ia lanjut untuk meracik teh untuk menghidupkan pagi yang terasa hampa ini.

"Iced Blackberry Earl Grey Tea Latte dataaaaang," ucap Ajay yang telah selesai meracik teh, ia membuat 5 gelas teh dan diletakan di meja tempat Dirga dan Tirta sedang duduk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Iced Blackberry Earl Grey Tea Latte dataaaaang," ucap Ajay yang telah selesai meracik teh, ia membuat 5 gelas teh dan diletakan di meja tempat Dirga dan Tirta sedang duduk. Tak lama setelah itu Tama dan Andis turun, mereka langsung berkumpul untuk menikmati teh earl grey racikan Ajay.

"Udah deh ganti aja jadi Mantra Tea, enak bener ya racikan lu," puji Andis.

"Oleh-oleh dari siapa dulu dong," timpal Tirta.

"Tetep aja kalo ampas mah ampas, kayak Andis noh nyeduh chamomile udah kayak nyeduh teh sari wanggai," ejek Ajay.

"Yeeee yang penting bisa diminum bos,"

"Ga ada nilai estetikanya ya Tam?" tanya Ajay.

Tama hanya mengangguk sambil memegang pundak Andis. Obrolan mereka mulai mewarnai hari ini dengan sedikit tawa. Setelah menghabiskan teh nya Dirga beranjak dari duduknya dan mengambil handuk.

"Mau ngapus?" tanya Ajay.

"Iya, btw nanti gua pulang telat ya Jay, mau futsal di daerah Seturan," Dirga berjalan menuju kamar mandi.

"Oh iya, gua ga bawa motor, hari ini anter jemput gua ya Jay," perintah Dirga.

"Siap bosque," jawab Ajay sambil menyeruput minumannya.

"Hari ini gua ada take film di kampus, gua juga pulang telat," ucap Andis.

Setelah Dirga selesai mandi, Ajay langsung menuju kamar mandi, hari ini ia juga masuk pagi.

Mantra Coffee ClassicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang