51 : Pabrik Tua Terbengkalai

2.2K 380 49
                                    

Cring~ Gemerincing lonceng di pintu pertanda kehadiran pengunjung.

"Selamat datang di Mantra Coffee."

.

.

.

Semester tiga telah usai, pada liburan semester ini tidak ada anak mantra yang pulang.

"Mila ga pulang ke Bandung?" tanya Tirta yang sedang duduk sambil membaca, tak lupa dengan secangkir earl grey hangatnya.

"Mila teh mau selesain skripsi dulu," jawab Mila.

"Sebentar lagi udah mau lulus ya?"

"Doain ya Tirta," sambil gadis itu membersihkan mesin espresso.

"Ga ketemu Dirga lagi dong ya," ucap Tirta asal ceplos, seperti bukan dirinya.

"Hehehe iya, bakal kangen sama mantra coffee deh," balas Mila yang agak murung karena takut merindu.

"Oh iya Mila, dari pertama kali kita ketemu, perasaan kamu pake kacamata deh, kok sekarang enggak?"

"Gapapa Tirta, Mila teh merasa cantik aja kalo ga pake kacamata," ucapnya dengan wajah sombong-sombong bercandanya.

"Padahal Dirga suka perempuan berkacamata," ucap Tirta melanjutkan membaca buku.

"Eh?"

Mila berjalan ke belakang untuk mengambil tas miliknya, ia membuka tasnya dan mengambil kacamata miliknya, kemudian mengenakannya.

Tirta yang melihat itu hanya tersenyum iseng. Sebenarnya ia tak tahu tipe seperti apa wanita ideal menurut kembarannya itu.

Tidak lama setelah itu Dirga dan Andis baru saja datang, mereka baru saja pulang dari pusat grosir perbelanjaan. Dirga membuka pintu dengan mendorong pintu menggunakan bahunya, karena tangannya penuh oleh plastik belanjaan.

"Woy bantuin," ucap Dirga.

Tirta menutup buku dan membantu Andis membawa belanjaan yang ada di bagasi belakang mobil Dirga.

Dirga menaruh beberapa bahan-bahan dapur di dekat Karmila.

"Dirga," panggil Mila.

"Oi,"

"Ada yang beda ga hari ini?" tanya Mila.

"Hmm...mendung?" jawab Dirga sambil bertanya apakah jawabannya benar atau salah.

"Bukan itu, maksudnya ada yang beda ga sama Mila hari ini?"

"Hmm..." Dirga memperhatikan Mila dari ujung kaki hingga ke ujung rambut.

Bahkan diendusnya aroma rambut Mila untuk mengecek aroma shamponya, membuat Mila jadi salah tingkah karena wajah mereka berdekatan.

"Aku Tahu!" seru Dirga.

"Apaaaa?"

"Mila hari ini lebih cantik, bener ga?"

"Eh? emang cantik?" tanya Mila malu-malu.

"Iya," jawab Dirga singkat yang telah selesai dengan bahan-bahan dapur, ia bernyanyi pelan lagu milik Lobow yang berjudul 'kau cantik hari ini' sambil ia berjalan membelakangi Mila menuju ke mobil untuk mengangkut barang-barang belanjaan.

"Kau cantik hari ini."

"Dan aku, suka."

Wajah Mila seketika memerah.

Ga salah maen sama Andis mulu, sampe hafal jawaban kalo ditanya hal-hal begitu sama cewek, batin Dirga.

Tiba-tiba dua wanita datang dengan mengendarai motor beat berwarna merah, "Udah belanjanya Dis?"

Mantra Coffee ClassicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang