Cring~ Gemerincing lonceng di pintu pertanda kehadiran pengunjung.
"Selamat datang di Mantra Coffee."
.
.
.
Flashback.
Malam itu Tama memikirkan cara untuk membalas perbuatan Jordan dan Erik sambil menikmati segelas milkshake vanilla, ia tahu bahwa Aqilla akan datang malam itu karena esok gadis itu tak ada kelas di kampus. Ia menyiapkan dua sedotan untuk menambah bumbu-bumbu romantisme yang sudah ia lihat di youtube 'cara romantis'
Aqilla datang, tidak lama setelah Aqilla datang, Dirga terlihat baru pulang dari warung makan, Dirga menghampiri Tama dan Aqilla yang sedang dicumbu romansa. Dirga bertanya-tanya tentang hubungan mereka dan ikut nimbrung dengan Tama dan Aqilla.
Tidak lama setelah itu Dirga kembali ke kafe, namun HP nya tertinggal. Tama mengambil HP Dirga dan hendak mengembalikannya, namun di jalan ia ingat bahwa pernah ada kejadian Aqilla yang putus di kafe mantra, Tama juga ingat bahwa waktu di mobil saat mengantarkan anak-anak mantra pulang dari liburnya, Dirga mengungkit-ungkit chat salah sambung atas nama Erik. Tama membuka sarung tangannya dan melihat ke belakang riwayat ponsel milik Dirga.
Binggo!
Dirga menyimpan nomor Erik, entah untuk keperluan apa, tidak ada yang tahu, yang jelas nomor itu tersimpan di ponsel Dirga.
***
Kesesokan harinya ia sengaja pergi ke kantin karena ia tahu dari ingatan Aqilla bahwa Jordan selalu nongkrong di kantin untuk makan dan merokok. Ia juga tahu bahwa Jordan menyimpan amarah padanya, ia sengaja masuk menjadi umpan.
Jordan mengajaknya bertemu seusai jam kelas. Ia pergi menemui Jordan bak seeokor ikan yang menghampiri kail pancing.
Sebelum ia pergi menemui Jordan, Tama meminta pada Rendra untuk mengambil fotonya jika Jordan dan kawan-kawan bertingkah ekstrim, dan memanggil bala bantuan saat kondisi sudah tak kondusif.
Saat Jordan menghajarnya, Tama mencari celah untuk masuk ke dalam masa lalunya. Tentu saja ia juga sangat mengincar Erik yang kurang ajar karena sudah menyentuh-nyentuh Aqilla.
Ketika ada kesempatan, ia dengan tangan kanan yang sudah tanpa sarung tangan mencekik Jordan untuk memancing Erik datang menolong. Bagai mendapat durian runtuh, Erik benar datang untuk menolong Jordan, Tama tak menyia-nyiakan kesempatan itu, ia berhasil menyentuh Erik dan masuk ke dalam memorinya.
Tak lama setelah itu Rendra datang membawa bala bantuan, Tama mengisyaratkan pada Rendra "Dapet ga?" dan Rendra mengangguk, tanda bahwa ia mendapatkan bukti penganiyayaan.
Di UKS ia meminta teman-temannya untuk tidak khawatir, ia butuh waktu istirahat dan teman-temannya pergi untuk melakukan kegiatan mereka masing-masing. Tama menggunakan waktu itu untuk pergi ke lab komputer. Tama menyalakan komputer dan membuka web browser, ia membuka whatsapp web dan di sana sudah ada akun yang menempel, ya, itu adalah akun milik Erik. Tama melihat ingatan Erik bahwa akun Whatsapp Erik masih tertempel di lab komputer Tama mengupload foto yang diberikan oleh rendra sebagai statusnya dengan caption-caption yang seakan sedang menikmati adegan memukuli dirinya, ia juga mengupload beberapa chat Erik dan grup WA nya serta foto Karmila yang ia unduh dari chat web whatsapp di akun Erik.
Setelah itu ia kembali ke UKS dan meminta teman-temannya untuk mengantarnya pulang karena ia tak bisa membawa motor dengan keadaan seperti itu. Sesampainya di mantra, ia langsung naik ke atas dengan bantuan Andis. Ia tahu bahwa Dirga akan datang, mengingat bahwa Dirga adalah sosok pemimpin mantra.
Intuisi Dirga benar bahwa Jordan adalah dalang di balik kejadian Tama, Tidak lama setelah itu ia mengecek ponsel untuk iseng melihat-lihat status WA, dan BINGGO! Dirga melihat status Erik karena ia menyimpan nomor Erik. Ia melihat beberapa chat yang tergolong pelecehan, dan korbannya adalah Karmila, wanita yang perlahan Dirga sukai.
Tanpa kata-kata Dirga pergi meninggalkan Tama, Tama tahu bahwa Dirga ada sesuatu dengan Karmila karena memang sejak liburan mereka sangat dekat bahkan belakangan ini mereka semakin dekat. Dan Tama tak menyia-nyiakan kesempatan itu.
Tama bangun dan melihat keluar jendela, ia melihat Dirga yang sudah melaju dengan motornya. Kemudian ia lanjut untuk menghukum Jordan. Ia ingat dalam ingatan Jordan semua username dan password akun sosial media milik Jordan.
Perlahan ia mencari kejanggalan-kejanggalan tentang Jordan dan mengumpulkannya, Ia juga sudah banyak mendapatkan screenshot dari grup miliknya dari akun Erik tadi. Secara bertahap ia merangkai semua aib-aib milik Jordan dan menyebarkannya di semua akun sosial media milik Jordan, mulai dari foto mabuk, memakai obat-obatan, bermain wanita bahkan bercanda-bercandaan kotornya.
Tama mengembalikan image buruk milik Aqilla yang di cap sebagai wanita murahan karena mengkhianati Jordan sang kesatria baik. Sang hakim dunia yang memutuskan perkara, ia memutar balikan keadaan dengan membuat posisi Aqilla berada di atas dan Jordan berada di bawah sebagai sang pecundang.
Tama mengubah kartu joker tertutup menjadi kartu AS yang berbahaya. Ia memang lemah secara fisik, namun di balik diamnya, ia adalah utusan langit yang bertugas membuka kartu joker milik orang lain yang ia kehendaki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mantra Coffee Classic
ParanormalKebayang gak sih 4 anak indigo tinggal barengan & buka coffee shop? mereka jualan kopi sambil buka konseling seputar kasus supranatural dan memecahkan kasus tersebut. Andis, Dirga, Tama & Fajar adalah mahasiswa baru yang merantau ke Yogyakarta. Mere...