Cring~ Gemerincing lonceng di pintu pertanda kehadiran pengunjung.
"Selamat datang di Mantra Coffee."
Hari ini, adalah hari pelepasan Mahasiswa Atmajaya. Karmila yang telah mati-matian bergulat dengan skripsinya, kini dibayar dengan sebuah upacara wisuda.
"Dirga ikut ga?" tanya Andis yang mengenakan pakaian rapih.
"Lu rapih-rapih amat, Dis," ucap Ajay yang sedang melihat Andis.
"Aqilla ga ikut, Tam?" tanya Andis.
Tama hanya menggeleng.
"Yah ... padahal, siapa tau Aqilla dandan, biar ada pemandangan gitu," lanjut Andis.
"Lu ... suka ya sama Aqilla?" tanya Ajay pada Andis.
Tama menyipitkan matanya, ia menatap tajam ke arah Andis sambil mengerutkan dahinya.
"Iya ... suka banget," ucapnya dengan senyuman meledek.
Tama berjalan ke arah Andis dan berdiri sambil menatap Andis yang lebih pendek darinya.
"Mau apa lu?" ucap Andis memprovokasi.
"Dis, lu iseng banget dah," timpal Ajay.
"Seru, tau, godain Tama."
Tama mengambil topi Andis dan mengenakannya.
"Apaan si, ga lucu anjir, balikin ga," ucap Andis yang berusaha mengambil topinya.
Tama berjinjit untuk menambahkan beberapa cm tingginya dan menghindari tangan Andis yang berusaha meraih topi miliknya.
"Tam, ga lucu lu."
"Lu pitak ga si, Dis? Penasaran jadinya," ucap Ajay dengan wajah datar.
Perasaan jadi Tama yang keasikan godain lu, batin Ajay dengan wajah datar.
Ajay mengabil topi Andis di kepala Tama dan meleparnya ke muka Andis, "udah ah, yok jalan," ucapnya sambil berjalan keluar. Mereka bertiga pergi ke acara wisuda Mila.
Sementara itu, Dirga sudah berada di tempat wisuda, ia membawa seikat bunga yang ia sembunyikan di belakang tubuhnya. Ia berdiri menunggu Mila keluar dari ruangan. Sekitar satu jam setengah menunggu, akhirnya Dirga menangkap sosok Mila dengan matanya. Ia juga melihat sosok tantenya.
Duh, ada si galak lagi, batinnya.
Dirga memberanikan diri untuk mendekat ke Mila yang sedang mendapatkan banyak ucapan selamat dan beberapa bunga dari teman-temannya.
Wah ... Mila populer ya di kampusnya.
Seorang pria berjalan ke arah Tantenya Mila, ia mencium tangan sang tante.
Siapa tuh? batin Dirga yang masih berjalan, hingga jarak mereka cukup dekat untuk sekedar mendengar percakapan di antara Mila dan Tantenya.
"Ini loh, Riki, yang pernah, Tante ceritain," ucap Tantenya pada Mila.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mantra Coffee Classic
ParanormalKebayang gak sih 4 anak indigo tinggal barengan & buka coffee shop? mereka jualan kopi sambil buka konseling seputar kasus supranatural dan memecahkan kasus tersebut. Andis, Dirga, Tama & Fajar adalah mahasiswa baru yang merantau ke Yogyakarta. Mere...