Cring~ Gemerincing lonceng di pintu pertanda kehadiran pengunjung.
"Selamat datang di Mantra Coffee."
.
.
.
Diam untuk memahami setiap detailnya apa yang sedang dibicarakan. Melihat mata lawan bicara saat berbicara adalah kunci bahwa kita tertarik dengan pembicaraannya. Entah sejak kapan Ajay mulai mengamati kebiasaan orang-orang di sekitarnya dan meneliti sifat-sifat mereka.
Ajay mendapatkan tawaran part time di sebuah layanan konseling di Jogja, sudah beberapa hari ia bekerja di sana. Ajay hanya melihat beberapa kasus yang di tangani oleh atasannya, yaitu mbak Ajeng. Suatu hari mbak Ajeng mengajak Ajay untuk jalan-jalan keluar kantor, mereka jalan-jalan di sekitar malioboro. Bukan tanpa sebab, mbak Ajeng ingin menguji kepekaan asisten barunya.
"Fajar, coba deh kamu perhatiin mata orang-orang," pinta mbak Ajeng.
"Buat apa mbak?" tanya Ajay.
"Coba kamu baca aja tatapan orang yang kamu lihat,"
Mata sering disebut sebagai 'jendela jiwa' karena selain berfungsi sebagai pengeihatan, mata juga dapat mengirim berbagai pesan-pesan non-verbal. Ketika sedang berkomunikasi, manusia dapat membaca bahasa tubuh orang lain melalui gerak-gerik mata mereka.
Ajay mengamati sekitar. Dia menunjuk banyak orang.
"Orang itu punya tatapan yang konsistem," Ajay menunjuk beberapa orang yang sedang mengobrol.
Tatapan mata yang konsisten mempunyai arti bahwa si pendengar tertarik akan apa yang kita bicarakan.
"Orang itu tidak tertarik dengan apa yang sedang dibicarakan temannya, keliatan dari tatapannya yang singkat," ucapnya lagi.
Tatapan singkat menandakan bahwa si pendengar tidak terlalu tertarik akan apa yang kita bicarakan.
"Orang yang itu, dia selalu mengacuhkan matanya pada lawan bicara, dia tidak tertarik dengan lawan bicaranya,"
"Orang yang itu, dia memperpanjang kontak matanya, dia ga percaya sama lawan bicaranya," ucap Ajay lagi.
Ajeng cukup terpukau dengan kemampuan Ajay.
"Selain tatapan, gerak-gerik bola mata juga bisa mewakili apa yang sedang kita pikirin saat berkomunikasi loh, kamu bisa bacanya?" tanya mbak Ajeng.
Ajay mengangguk pertanda ia mampu, ia mencari sample manusia lagi untuk di pantau.
"Gak usah kamu cari deh, coba kamu jelasin ke mbak dong tentang arti gerak-gerik bola mata?"
Mbak Ajeng duduk di kursi dan Ajay duduk di sebelahnya.
Ajay melihat dua orang yang sedang berjalan.
"Melihat ke atas," ucapnya melihat salah seorang yang melihat ke arah atas saat sedang berbicara.
"Pada umumnya dilakukan ketika lawan bicara merasa bosan atau ingin mencoba menghentikan pembicaraan," lanjutnya.
"Kalo matanya ke bawah?" tanya mbak Ajeng.
"Ada banyak makna, bisa jadi si lawan bicara merasa takut akan keberadaan kita, bisa juga bermakna bahwa lawan bicara merasa bosan akan apa yang kita bicarakan," jawabnya.
"Semalem mbak Ajeng pake baju warna apa?" tanya Ajay.
Mbak Ajeng agak sedikit lupa, ia berfikir sambil matanya melihat ke arah kanan atas.
"Kanan atas," ucap Ajay melihat mata mbak Ajeng.
"Mbak Ajeng pasti lagi mencoba mengingat sebuah visual yang bersifat nyata yang pernah mbak lihat atau alami sebelumnya. Dalam kasus ini warna baju mbak semalem," timpalnya lagi.
"Kamu yakin baru lulus SMA tahun kemarin?" tanya mbak Ajeng merasa tak percaya.
"Iya mbak," jawabnya datar.
"Ciri fisik cowok yang mbak harapkan sebagai jodoh itu apa sih?" tanya Ajay lagi.
Mbak Ajeng melihat ke arah kiri atas.
"Kiri atas," ucap Ajay membuyarkan pikiran mbak Ajeng.
"Lawan bicara yang melihat ke kiri atas biasanya cenderung sedang berimajinasi atau mengkhayalkan sebuah visual baru yang belum pernah dia lihat sebelumnya, karena mbak itu jomblo dan belum nikah jadi pasti belum punya gambaran tentang fisiknya kan?" potong Ajay.
"Kamu nanya buat ngeliat mata mbak ya? gara-gara ga dapet sample orang lain?" tanya mbak Ajeng.
"Iya," ucap Ajay sambil tersenyum.
"Coba langsung kamu jelasin aja sisanya Jar," pinta mbak Ajeng.
"Mbak jadi ge'er," sambungnya lagi.
Ajay menjelaskan.
Melihat ke kanan tengah, biasanya lawan bicara sedang mengingat sebuah audio atau suara yang pernah dia dengar sebelumnya.
Melihat ke kanan bawah, lawan bicara sedang mengingat segala bentuk atau jenis pembicaraan yang pernah dia alami sebelumnya atau bersifat nyata.
Melihat ke kiri tengah, lawan bicara sedang mengkhayal jenis audio atau suara baru yang belum pernah dia dengar sebelumnya. Sebagai contoh, seperti saat sedang belajar di kelas dan tidak memperhatikan guru, kemudian guru itu bertanya tentang apa yang ia sampaikan barusan. Jawaban yang akan di keluarkan si anak akan cenderung menerka-terka, karena dia tidak memperhatikan apa yang guru itu bicarakan sebelumnya.
Melihat ke kiri bawah, Lawan bicara sedang mengingat apa yang pernah dia rasakan sebelumnya.
"Sebagai contoh, kalo saya nanya tentang perasaan waktu mbak Ajeng pertama kali diterima kerja, mbak pasti berusaha mengingat tentang perasaan yang mbak rasain kan? di situ secara ga sadar mata bakalan melihat ke arah kiri bawah untuk mengingat rasanya pertama kali di terima kerja," ucap Ajay.
Mbak Ajeng bertepuk tangan, "Mbak masih ga percaya kalo kamu anak baru lulus kemarin," ucapnya.
"Temen-temen saya lebih hebat dari saya, mungkin kapan-kapan mbak Ajeng mau main ke kedai saya di daerah Maguwoharjo," ajak Ajay.
"Yuk kapan-kapan, btw emang temen-temen kamu hebatnya gimana?" tanya Mbak Ajeng penasaran.
"Ada yang bisa ramal kok," uacp Ajay.
"Ramal apa?"
"Jodoh mbak misalnya?"
"Ajaaay, berani ya ngecengin yang lebih tua,"
"Hehehe bercanda mbak,"
Ajay dan mbak Ajeng kemudian pergi beranjak dari Malioboro.
.
.
.
Sumber : https://www.liputan6.com/citizen6/read/2139636/ini-makna-di-balik-gerak-bola-mata
KAMU SEDANG MEMBACA
Mantra Coffee Classic
ParanormalKebayang gak sih 4 anak indigo tinggal barengan & buka coffee shop? mereka jualan kopi sambil buka konseling seputar kasus supranatural dan memecahkan kasus tersebut. Andis, Dirga, Tama & Fajar adalah mahasiswa baru yang merantau ke Yogyakarta. Mere...