Cring~ Gemerincing lonceng di pintu pertanda kehadiran pengunjung.
"Selamat datang di Mantra Coffee."
.
.
.
Andis mengakhiri narasinya dengan teriakan yang penuh semangat. "MANTRA, SIAP BERTEMPUR!"
Sambil berbaris, mereka semua menatap ke arah Mikail. Begitupun sebaliknya, Mikail menatap mereka berenam.
"Orang itu ... dia punya mata Suratma," ucap Uchul.
"Mata yang bisa membuat portal menuju dunia manusia," lanjutnya.
Dirga hanya mendengarkan tanpa menoleh. "Kalian tahu, apa yang harus kalian lakukan."
"Di tempat ini, sekarang akan menjadi perbatasan antara dua alam. Bentrokan antara dua pengguna mata Suratma," timpal Tirta.
"Kekeke ... kami tau apa yang harus kami lakukan."
Uchul menyentuh Andis dan membuka mata kirinya. Mereka berdua langsung terkapar tak sadarkan diri. Melihat itu, Ajay langsung duduk dan bermeditasi. "Astral Projection," ucapnya.
Ruh nya keluar dari tubuhnya, ada tali spiritual yang menghubungkan antara ruh dan tubuhnya. Ajay menjaga tubuh Uchul dan Andis yang sedang pergi ke alam Suratma dengan bentuk ruh nya.
"Astral Sword," Ajay menarik atma di sekitarnya dan membuat pedang astral, ia berjalan dengan ruh nya dan membuat garis di tanah menggunakan pedang itu, kemudian ia mundur kembali dan berdiri di tengah-tengah tubuh Andis, Uchul dan dirinya sendiri yang membentuk segitiga. Ia mengacungkan pedang itu pada salah satu makhluk, "Berani melewati batas ini, gua tebas," tegasnya.
Mikail berjalan ke arah Anna yang terkapar dan tak sadarkan diri. Ia menyentuh Anna dan bergumam sesuatu, mungkin, seperti sedang merapal mantra.
Apa yang dia lakukan? batin Dirga.
Sosok Anna berubah menjadi jubah hitam yang menyelimuti dirinya. Tentu saja, semua merasakan aura berbahaya dari jubah itu.
"Akhirnya ... kau kembali ke tubuhku, Isabela! hahahaha," Mikail tertawa sambil memanggil burung hantu miliknya. Burung hantu itu datang dan bertengger di bahu Mikail. Pria itu langsung menjulurkan serta membuka tangan kanannya, seperti sedang memberi makan burung itu. Burung itu tiba-tiba berubah menjadi sebuah topeng yang berbentuk wajah burung hantu berwarna putih. Mikail mengenakan topeng itu.
"Benda apa itu!" ucap Dirga.
"Jangan kaget--itu sejenis Tumenggung, khodam berlevel tinggi. Makhluk yang bisa merubah wujudnya tanpa membutuhkan benda perantara.
"Penuhi panggilanku, Tumenggung," Dirga mengenakan topeng nya dan menunjuk ke arah Mikail. Tanpa berkata-kata, ia menghilang dari pandangan Mikail.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mantra Coffee Classic
ParanormalKebayang gak sih 4 anak indigo tinggal barengan & buka coffee shop? mereka jualan kopi sambil buka konseling seputar kasus supranatural dan memecahkan kasus tersebut. Andis, Dirga, Tama & Fajar adalah mahasiswa baru yang merantau ke Yogyakarta. Mere...