101 : Pergilah Kasih

1.4K 257 35
                                    

Cring~ Gemerincing lonceng di pintu pertanda kehadiran pengunjung.

"Selamat datang di Mantra Coffee."

.

.

.

Tama hanya diam menunggu di depan sebuah ruangan, ia membawa satu bucket KFC yang berisi ayam dan kentang. Setelah penantian panjang, akhirnya seorang gadis dengan rambut model bob sepanjang leher keluar dari ruangan itu, ia mengenakan almamater ISI.

"Aqilla," panggil Tama.

Aqilla menatap Tama dengan mata yang berkaca-kaca, ia berlari dan memeluk Tama.

"Aku lulus ...," bisiknya pada Tama.

Aqilla mencium bau enak dan langsung menatap sesuatu yang dibawa oleh Tama. "Wah, aya goreng!"

"Ini buat kamu, selamat ya," ucap Tama sambil tersenyum, ia memberikan bucket itu pada Aqilla.

"Kamu pasti laper nungguin aku, nih ambil satu." Aqilla memberikan satu potong ayam pada Tama.

Saat mereka berdua, benar-benar mereka tak memperdulikan orang-orang di sekitar mereka. Benar bahwa cinta memang membutakan, seakan dunia hanya milik berdua.

"Ehm ...." Seorang wanita memberikan kode bahwa ia juga berada di sana.

Sontak membuat Aqilla dan Tama menoleh ke arahnya. Banyak teman-teman Aqilla yang ingin mengucapkan selamat dan memberi hadiah, tetapi mereka semua menunggu momen di mana Aqilla menyadari keberadaan mereka. Hingga Mbak April datang dan memberikan kode.

"Mbak April, Amel," ucap Aqilla sambil berjalan ke arah mereka membawa bucket KFC nya.

Tama menatap sosok gadis yang bersama dengan Mbak April. Wajahnya sangat mirip dengan Aqilla, tetapi mereka tidak kembar, gadis itu masih sangat muda, kira-kira masih duduk di bangku SMA.

"Itu pacar, Mbak Qil?" tanya Amel sambil menunjuk Tama.

Aqilla hanya mengangguk sambil memakan salah satu potongan ayam.

"Duduk dulu kek kalo makan, kamu tuh ya liar banget!" ucap April.

"Hehe."

Aqilla mencari bangku dan duduk sambil menghabiskan potongan yang telah ia makan, sambil teman-temannya memberikan selamat pada Qilla. Sementara itu Amel menghampiri Tama, ia menatap Tama dan mengendus-endusnya.

Wangi, tinggi, ganteng, batin Amel.

"Oke, acc. Kamu lulus," ucapnya pada Tama.

April menjitak kepala Amel. "Gitu-gitu dia semester tua loh, yang sopan!"

"Bercanda, Mbak. Abisnya mukanya minta dibully," ucap Amel.

Amel menyodorkan tangan kanannya pada Tama, "Amelia Sarasvati," ucapnya memperkenalkan diri.

"Tama," ucapnya singkat sambil menjabat salaman dari Amel.

"Tama siapa?" tanya Amel.

"Pacarnya Qila," jawab Tama singkat.

Sumpah ngeselin banget nih orang! Maksud gue itu, nama lengkap lo siapaaaaa?

"Mel, pegangin." Aqilla memberikan bucket KFC itu pada Amel.

"Boleh ambil satu! Aku mau keluyuran dulu." Aqilla menggandeng Tama dan pergi dari sana.

"Ih sumprit! Di kira aku babu kali!" gerutu Amel. April mengambil satu potong ayam dan menyuruh Amel untuk ikut dengannya.

Mantra Coffee ClassicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang