Cring~ Gemerincing lonceng di pintu pertanda kehadiran pengunjung.
"Selamat datang di Mantra Coffee."
.
.
.
Seorang pria dengan masker biru dan kaos polo berwarna hitam, masuk ke dalam mantra. Andis menoleh ke arah pria itu.
"Selamat datang di mantra co--" Tiba-tiba saja orang itu membuka maskernya hingga membuat Andis diam seribu bahasa.
"Boss besar datang!" teriaknya melihat wajah pria yang baru saja datang.
Dirga, Tama dan Ajay turun ke bawah untuk menemui bos besar.
"Selamat sore, Mas Er," ucap mereka serempak sambil berbaris.
"Sore," balas Mas Er sambil duduk di kursi favoritnya yang berada di depan meja bar.
"Pesen yang biasa ya, kopi item--"
"Tanpa gula, tanpa diaduk," potong Andis.
"Hahaha, lo yang paling ngerti gue emang," balas Mas Er sambil sedikit tertawa.
"Kopi itemnya, pake apa, Mas?" tanya Andis.
"Toraja boleh deh."
"Oke, satu kopi toraja ya," ucap Andis sambil segera membuat segelas kopi untuk sang boss besar.
Dirga menghampiri Mas Er, "lagi libur, Mas?" tanya nya pada Mas Er yang sedang menatap layar ponselnya.
"Justru malah lagi sibuk nih," jawab Mas Er.
"Gimana, kabar kalian? Kabar mantra coffee? Dan kabar pembaca?"
"Alhamdulillah kita semua sehat kok, mantra juga semakin rame, Mas, dan pembaca sih kelihatanyna sehat," jawab Dirga.
"Apa kabar nih para pembaca mantra coffee? Semoga selalu diberikan kesehatan di tengah pandemi ini ya, dan semoga di jauhkan dari segala virus berbahaya, amin," tanya Mas Er pada pembaca.
"Masih ada yang bingung ga sama istilah-istilah di mantra?"
"Beberapa ada yang bingung sama atma sih, Mas," jawab Dirga.
"Atma ya ...," ucap Mas Er sambil berpikir.
"Sebenernya istilah-istilah di mantra itu hampir pake bahasa sansekerta, contohnya kayak braja (halilintar), antari (angin), badama (senjata), arkana (suci), atma sendiri memiliki makna jiwa. Atma ini sengaja dibuat untuk hal-hal berbau spiritual, kalo di naruto ada chakra, bleach ada reihatsu, hunter x hunter ada nen, dan di mantra ini ada atma. Serpihan-serpihan energi kehidupan dari jiwa-jiwa yang pernah singgah di bumi dan bisa diserap serta digunakan sebagai tenaga dalam. Ini fantasi kok, agak tricky sih emang."
"Sebenernya genre mantra itu, apa sih, Mas?"
"Genre mantra? Apa aja ada hahaha, ga tau juga, pokoknya semua ada. Horror, fantasi, romance, komedi, action, apa aja dimasukin."
"Tujuannya buat apa sih, Mas?"
"Biar unik dan beda dari yang lain. Karena kalau ga bisa jadi yang terbaik, jadilah yang berbeda!"
"Oh iya ... dari semua chapters mantra coffee, boleh dong tanya-tanya, chapters favorit kalian? Dan karakter favotit kalian? Isi di komen yaaaaa!"
"Aku sendiri paling seneng sama karakter Tama dan Dirga," tutur Mas Er sambil menatap Dirga dan Tama sembari memberikan jempol kepada mereka berdua.
"Sebenernya sama Aqilla sih--"
Tama menatap Mas Er dengan tatapan membunuh.
"Peace ya, Tam," ucap Mas Er sambil membuat simbol peace dengan tangan kanannya.
"Oh iya, Dir, bilangin sama pembaca yang terhormat ya, mantra coffee bulan oktober ini libur dulu," ucap Mas Er.
"Hiatus, Mas?"
"Iya nih, lagi banyak problema kehidupan dan kesehatan yang kurang fit. Takut mengganggu alur dan performa cerita. Ya mudah-mudahan sih bisa balik lebih cepet, kasian para pembaca yang setia nunggu soalnya."
"Yuk yang mau tanya-tanya boleh!"
"Yang mau join grup WA mantra coffee juga monggo, DM aja nomornya ke akun aku. Atau pantau aja instagram yang ga jelas juga sebenernya di @mantracoffee.id tapi banyak illustrasi seputar mantra dan beberapa karya lain."
"Terimakasih atas supportnya selama ini, karena tanpa kalian, mantra coffee hanyalah kafe sepi yang berdebu. Terimakasih karena udah sudi merelakan waktu untuk berkunjung ke mantra coffee dan memberikan vote serta komen. Apresiasi buat kalian semua, tepuk tangan yuk buat kalian semua! Yang punya karya, boleh dong di share, siapa tau kita bisa cross cerita atau pinjem-pinjeman karakter."
"Nih, Mas kopi torajanya," Andis memberikan segelas kopi yang telah ia buat.
"Wah, mantul banget nih!" Mas Er meminum kopi itu.
"Eh, baris dulu yuk," Ajak Mas Er kepada seluruh personil mantra. Mereka semua berbaris menghadap layar.
"See you on November!" ucap mereka semua sambil membungkukan badan ke arah layar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mantra Coffee Classic
ParanormalKebayang gak sih 4 anak indigo tinggal barengan & buka coffee shop? mereka jualan kopi sambil buka konseling seputar kasus supranatural dan memecahkan kasus tersebut. Andis, Dirga, Tama & Fajar adalah mahasiswa baru yang merantau ke Yogyakarta. Mere...