Berita sadarnya putri dengan cepat menyebar sampai ke seluruh penjuru istana, bahkan mungkin sudah menyebar ke beberapa wilayah Shang ni.
Ibunda dari raja sendiri, Ratu Chuan sekarang sudah berada di kamar permaisuri putranya.
"Syukurlah kau sudah sadar, semoga seterusnya diberi kesehatan" Permaisuri tersenyum manis, manis yang menutupi segala perasaanya. Bukanya dia bodoh sehingga tidak tau bahwa kata-kata mertuanya memiliki arti ' kau hanya beruntung tidak seterusnya begitu '
Kebencian diantara mereka sudah ada sejak pernikahan antara dirinya dengan raja dihadapanya ini terjadi. Dirinya sendiri tidak tau pasti kenapa yang mulia ratu begitu membencinya.
"Aku bersyukur kau sudah sembuh setidaknya selama setahun ini aku merindukan salam mu setiap pagi" Yibo menatap ibundanya dengan alis yang hampir menyatu "Ibunda bukankah permaisuri lii baru saja bangun dari koma-nya? Bagaimana bisa besok memberi salam" ucapanya mengisyaratkan sebuah bujukan, istri nya masih begitu lemah saat ini. Tentu saja ia khawatir.
"Baik ibunda, besok pagi hamba akan memberi salam terhadap ibunda seperti tahun² sebelumnya" Lii hanya menundukkan sedikit kepalanya, masih lelah untuk dirinya bangun saat ini.
Setelah yang mulia ratu menaruh beberapa keranjang buah segar. Matanya menatap putranya yang masih menggenggam tangan istrinya. Terlihat sekali kekuatan cinta diantara mereka sangat kuat.
"Ahh aku lupa, yibo ayo temui kakak iparmu dengan mertuamu. Mereka baru tiba dan katanya akan menginap beberapa hari" Yibo terlihat menimbang ucapan ibundanya dia ragu dia masih ingin disamping permaisurinya saat ini, tapi disamping keinginanya dia juga harus patuh terhadap ibundanya.
"Ayo Roe dan Nyonya Gu pasti sudah menunggu" Secarik senyum kemanangan terukir di wajah nya yang mulai sedikit melipat karna umur. Melihat kedua tangan saling menggenggam itu terlepas ia yakin suatu saat bukan hanya genggaman tangan bahkan ikatan mereka pun akan sebisa mungkin ia lepaskan.
Tinggal tunggu saja.
-o-
Kedua wanita berumur itu sekarang tengah berada di gazebo ditengah kolam yang dihiasi teratai yang mengapung di permukaan.
"Bagaimana keadaan suamimu?" Tanya Ratu setelah cangkir didepanya telah terisi oleh teh. Pelayan wanita itu beralih mengisi cangkir Nyonya Gu dengan isi yang sama. Dan setelahnya berlalu pergi karna tugasnya selesai.
Nyonya Gu menyunggingkan senyum "Masih tetap membela anak haramnya itu" Kali ini malah kekehan sinis terdengar dari mulut Ratu Chuan.
"Tenang saja aku tetap memilih Roe untuk menjadi menantuku, masih banyak cara dan waktu untuk menyingkirkan Lii" Nyonya Gu mengepal tanganya erat..
Tidak sabar untuk tinggal di istana, memakai pakaian dan perhiasan mewah.
Ditempat lain, ada Yibo dan Roe yang sekarang berada di Kamar permaisuri lii. Roe yang meminta kesini dengan dalih rindu dan ingin menjenguk adik tersayangnya.
"Salam permaisuri lii, bagaimana keadaan anda?" Walaupun dirinya lebih tua dibanding wanita yang sekarang terbaring di ranjang mewah itu, nyatanya status permaisuri yang disandang wanita itu membuatnya harus berlaku sopan baik dalam tutur kata maupun tindakan.
"Aku baik duduklah" Permaisuri lii mempersilahkan, Roe Kakaknya untuk duduk di kursi yang ada di ruanganya. Sementara Yang Mulia Raja Yibo, tentu saja sudah mengambil posisi di bibir ranjang dan kembali menggenggam tangan permaisurinya.
Mati-matian Roe mencoba mengalihkan pandanganya dari genggaman tangan mereka. Menahan senyum yang sekarang terasa sangat berat.
"Aku membawakan anda ini" Roe membuka bingkisan yang dibawa-nya, ada satu kotak kayu berisikan dupa.
"Sekarang ini sedang ramai diperbincangkan, katanya aromanya baik untuk menenangkan fikiran kupikir anda akan menyukainya" Roe menaruh kotak itu diatas meja sampingnya.
Belum selesai, ternyata ada lagi bingkisan yang dibawa Roe. Sama saja berisi dupa "Yang ini untuk anda yang mulia, ini berbeda banyak yang bilang bahwa ini mampu memberikan ketenangan dan menghilangkan stress berat, pasti sering anda alami kan sebagai raja"
Yibo menerimanya, sebagai raja yang mengurusi berbagai macam masalah dalam wilayahnya. Sering sekali stress melanda nya, tentu saja hadiah semacam ini tak boleh ditolak bukan?.
Lii memegang pelipisnya, ada yang salah disini. Tapi apa?
Makin jele aja aku nih kalo bikin cerita.
👉👈😭_Airin.
w i n e
©miyaleeshahaeran✓
_justcallairin
KAMU SEDANG MEMBACA
Wine • [Oneshoot 1 | Lisa|Boy]
Randomkalo ada yang plagiat, cuss dm gua say. _ᴊᴜsᴛᴄᴀʟʟᴀɪʀɪɴ✓