• Dormitory [3]

2.7K 405 33
                                    

Clara dan Ale melangkahkan kaki menuju perpustakaan, sekolah mereka yang menerapkan sistem moving class memudahkan mereka untuk skip pelajaran matematika yang tengah berlangsung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Clara dan Ale melangkahkan kaki menuju perpustakaan, sekolah mereka yang menerapkan sistem moving class memudahkan mereka untuk skip pelajaran matematika yang tengah berlangsung.

Mereka juga yakin Frau Maiden tidak akan mencari mereka, entah mungkin karna terlalu khatam dengan kelakuan mereka

Jika ditanya, apakah dua serangkai Clara dan Ale adalah murid pintar nan cantik.

Tolong buang jauh jauh fikiran kalian bahkan Ale dan Clara adalah dua nama yang selalu mengisi peringkat lima besar, bersama Jayden, Victory,dan Allan.

Dari belakang tentu saja. Tepatnya dari 30 orang murid.

Sedangkan Jeffrey, pemuda itu masih lebih baik namun hampir sama. Yah dirinya memasuki peringkat 10 besar, dari belakang juga.

Ya, tidak jauh beda.

"Kurasa Carnelian is her Major Gemstone" Clara mengangguk menyetujui ucapan Ale ditengah kegiatanya menyamankan diri untuk tidur.

"Aku bisa merasakan-nya, her pervert face juga sangat mendukung, ckckck" tambah Clara.

Ale mendengarnya, mamun ia malas menanggapi. Ale lebih memilih melihat pemandangan dari jendela perpustakan yang lebar.

Hingga mata biru terang miliknya menangkap presensi seorang wanita seumuranya mengenakan A dress berwarna putih yang dipadukan dengan Scarpin Shoes dan juga Maize Hair  berstyle dutch braid. Duh feminim sekali.

Entah sejak kapan. Ale merasa muak melihat kefeminiman seorang Claudia, teman sekelasnya yang selalu digaung-gaungkan dengan kata Feminim, Anggun, dan Suci.

Cih, apa-apa an.

" Was bandenken dein recht, dia tidak sebaik kelihatanya" (apa yang kamu fikirkan benar) Ale menoleh mendapati Victory yang sudah berada dibelakangnya. Ale berdecak kemampuan membaca pikiran pemuda itu meningkat quickly.

"Jangan terbiasa membaca pikiranku seenaknya Vic, ich moegen nicht" (Aku tidak suka)

Victory mengangguk acuh, toh membaca fikiran sangat membantu dan menyenangkan. "Kau bolos lagi? Bagaimana kemarin urusanmu dengan jeffrey selesai?" Victory menatap Ale menggoda.

"Aahh! Kau sudah tau jawabanya tausah bertanya, kesal sekali mengingatnya" Tawa victory meledak seketika, ia sudah tau apa yang terjadi diantara keduanya kemarin. Mengingat Ale yang terus menggerutu dalam hati dan dirinya yang kepayahan karna mendengar semuanya.

"Jayden wo? " (dimana?) Tanya Ale, wajar jika Ale bertanya karna dimana ada Victory disitu ada Jayden.

"Guten tag, everyoneeee!!" (selamat siang) si oknum yang baru dibicarakan tiba, membawa tiga kotak blueberry pie.

Wine • [Oneshoot 1 | Lisa|Boy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang