66

448 78 2
                                    

Beberapa minggu lagi, Eunha bakal ujian. Dimana artinya, dia akan lanjut semester 3 dan Eunwoo yang bakal jadi calon maba.

Selain itu, saat liburan nanti.. Kabarnya Siwon bakal pulang, tentu bersama Yoona dan dua adik barunya. Semakin nggak sabar, ya jelas lah Eunha kangen banget sama Siwon. Terakhir ketemu ya waktu ulang tahun, telponan juga jarang. Takut ganggu, paling telpon Yoona aja.

Di apartemen, Eunha gabut banget. Belajar udah ti isuk jedur, bosen juga lama-lama. Apalagi dia belajar sendirian, biasanya ada Eunwoo yang nemenin. Cuma kemarin-kemarin Eunwoo sibuk karena harus anterin Irene pindah ke Kalimantan. Nganter ke bandara woy elah.

Eunha sempet anter juga sih, sekalian ngasih hadiah perpisahan ke Ben sama William. Dua bocah itu juga sedih karena nanti nggak bisa main lagi sama Eunha dan Eunwoo. Tapi yasudah, pekerjaan Irene mengharuskan dirinya beserta pangeran-pangerannya pindah dan menetap disana. Alhasil, Eunwoo bakal tinggal sendirian. Sama kayak Eunha.

Bel dibunyikan dari luar, tandanya ada orang yang mau bertamu. Ketika Eunha intip dari lubang kecil, ada Ryujin disana.

"Ryu? Kenapa baru dateng lagi? Ayo masuk," ajak Eunha mempersilahkan.

"Duduk duduk," tambah Eunha.

"Teh, Ryu mau cerita boleh?"

"Boleh. Cerita aja gapapa, Teteh dengerin,"

"Sebenernya kita bertiga nggak pulang kerumah selama ini. Kita tinggal dirumah adiknya Papa. Ryu capek banget sebenernya ngeladenin tingkahnya Bangchan. Tapi Ryu sama Mbak Chae nggak bisa ngelawan," ucap Ryu memulai.

"Teteh bisa bantuin Ryu nggak? Tolong bilangin ke Bangchan kalo Ryu mau pulang. Istrinya Om nggak suka kita tinggal disana," lanjut Ryu.

Eunha yang baru tau kenyataan itu juga lumayan kaget.

"Bangchan tau nggak istri Om kalian nggak suka kalian tinggal disana?"

"Tau Teh. Cuma Bangchan nggak peduli, selagi Om Nichkhun setuju dia bakal tetep tinggal disana,"

"Mama sama Papa?"

"Mereka udah cerai Teh. Hak asuh anak ada ditangan Mama, tapi kita nggak mau tinggal sama Mama," jelas Ryu dengan nada suara yang udah bergetar.

"Ryu mau nginep? Telpon Chaeyeon gih, ajak dia kesini juga," suruh Eunha.

"Mbak Chae ada dirumah sakit Teh,"

"Chaeyeon sakit apa?"

"Teteh nggak akan bilang sakitnya Mbak Chae lebay kan?" tanya Ryujin pelan.

"Masa orang sakit dibilang lebay? Nggak kok Ryu,"

"Mbak Chae sebenernya suka banget sama sekolah, Teh. Mbak Chae sakit udah dari SMP, dan saat itu juga Mbak Chae ngalamin hal yang bikin dia takut untuk masuk sekolah umum kayak remaja seusianya. Waktu temen-temennya tau kalo Mbak Chae punya penyakit ini, mereka selalu ejek Mbak. Mereka bilang Mbak Chae lemah, bahkan yang tadinya guru memaklumi Mbak Chae untuk ga ikut praktek olahraga, makin kesini Mbak Chae nggak suka dibilang lemah. Jadi dia memutuskan untuk ikut praktek lari tanpa peduli bahwa kesehatannya sedang menurun waktu itu. Mbak Chae pingsan. Temen-temen sekelasnya dihukum, tapi Mbak Chae trauma dan nggak mau masuk sekolah umum waktu SMA. Mbak Chae milih homeschooling aja jadinya,"

"Anter Teteh jenguk Chaeyeon yuk?" ajak Eunha. Chaeyeon pasti butuh temen disaat begini.

"Jangan Teh, nanti Bangchan tau Ryu disini," ucap Ryujin pelan.

Eunha menghela nafasnya, dia bingung harus menjelaskan pake bahasa seperti apa ke Ryujin.

"Ryu. Chaeyeon lagi sakit, kamu harus temenin Chaeyeon. Kalo Chaeyeon butuh apa-apa tapi Bangchan ada urusan diluar, nanti siapa yang bantu Chaeyeon. Nanti kalo Chaeyeon udah sembuh, kalian boleh nginep disini lagi. Teteh juga kesana kok, ke rumah sakit lagi yu?" ajak Eunha lagi.

Ya mau bagaimana pun, ucapan Eunha ada benernya juga. Chaeyeon harus ditemenin, pokoknya HARUS!

"Ini diminum dulu airnya," titah Eunha.

Ryujin minum, habis itu jawab ajakan Eunha.

"Ryu nggak mau nginep disana," jawabnya.

"Nanti Teteh anter ke rumah kamu. Papa atau Mama kalian harus tau, Ryu. Semarah apapun kalian sama mereka, mereka itu tetep Mama sama Papa nya kalian,"

"Tapi nggak ada yang peduli, Teh. Dimana Mama tinggal aja sekarang Ryu nggak tau,"

"Papa Ryu pasti peduli kok. Waktu itu aja Papanya Ryu nyuruh Teteh pulang dan dianterin Bangchan, yuk kita kerumah Papa kamu dulu," ajak Eunha finally.

🍓🍓🍓🍓

Dugaan Ryujin salah besar. Ternyata Papa nya langsung minta di anter kerumah sakit.

Chaeyeon seneng? Pasti, Ryujin juga seneng kok.

Tapi Bangchan ini yang nggak suka.

"Papa ngapain lagi sih kesini?" sinis Bangchan.

"Papa mau jenguk anak Papa,"

Eunha sadar diri, dia memilih duduk di sofa sambil kupas-kupas buah. Tapi kupingnya masih bisa denger apa yang keluarganya Bangchan bicarakan.

"Ga usah sok simpati,"

"Kalian tetep anak Papa. Papa minta maaf karena nggak bisa cegah Mama kalian. Tapi Papa juga bersyukur, dengan ini kalian nggak perlu denger keributan lagi dirumah. Pulang ya? Tinggal sama Mama kalian,"

"Ga usah. Kita tetep tinggal dirumah Om Nichkhun," putus Bangchan.

"Istrinya Om Nichkhun keberatan sama keberadaan kalian disana. Tinggal sama Mama aja ya? Rumah Mama kalian ternyata lebih besar dari rumah Papa," bujuk Jinwoon.

"Aku mau tinggal sama Papa," ucap Chaeyeon pelan, tapi masih bisa Eunha dengar.

"Kalian harus izin dulu sama Mama. Mama kalian harus setuju," ucap Jinwoon.

"Udahlah Pa, ga usah menebar harapan ke kita. Kita tau Papa tetep aja sibuk, jadi urusin aja urusan Papa. Ga usah sok sok jadi ayah yang baik buat kita! Mending Papa pulang," usir Bangchan.

Jinwoon yang ngerti bahwa anaknya masih belum bisa menerima kenyataan, memilih pulang aja.

Setelah Jinwoon keluar, Eunha baru berani bersuara.

"Bangchan, lo nggak seharusnya bersikap kayak gitu ke Om Jinwoon. Dia itu Papa lo, kalo nggak ada dia ya lo juga ga bakal ada. ita emang ga bisa milih mau terlahir dari keluarga yang seperti apa. Orangtua dengan sifat yang gimana, keluarga mampu atau nggak, keluarga yang harmonis atau broken home, kita ga bisa milih mau tumbuh dirahim siapa. Ga bisa, Bangchan. Tapi kita bisa milih, mau jadi orangtua seperti apa dimasa depan nanti. Kalo lo ngalamin hal pait tentang keluarga, jangan biarin anak lo ngalamin juga. Cukup di lo aja. Lo harus terima semua kenyataan yang udah terlanjur terjadi, mau itu pait atau manis. Ya Bangchan?" jelas Eunha.

Tapi Bangchan malah jawab hal lain.

"Kenapa lo kesini lagi, Na? Lo kasih gue kesempatan?"

"Nggak. Gue disini karena Ryu dan Chaeyeon, bukan buat lo. Gue juga udah harus balik. Ryu, Chae, Teteh pamit ya. Kapan-kapan Teteh kesini lagi."

Triplet JungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang