DORRRR!!
SASHI HADIR LAGI YUHUUUUU
Mohon maaf aku lama banget nggak update, padahal bilangnya bulan Syawal aku muncul lagi.
Tapi diluar dugaan, setelah lebaran ada beberapa hal yang buat aku mental breakdown. Jangankan buat nulis, kegiatan sehari-hari aja keganggu. Tapi jangan khawatir, insya Allah aku sudah baik-baik saja berkat orangtua, sahabat, dan orang terdekatku yang selalu ada. Juga kalian yang selalu kasih support ke aku.
Terima kasih atas kesabaran kalian menunggu cerita ini.
Terima kasih buat yang udah mau nunggu.
Terima kasih buat yang udah mau baca sampai part ini.
Luvvv ❤Happy reading...
Kita baper baperan dulu aja yaa..
*****Setelah dari kandang sapi, Sugus mengajak aku ke kandang kuda yang letaknya nggak begitu jauh. Jumlah kudanya hanya satu sih, makanya sangat disayang oleh Sugus. Sejak datang, Sugus selalu mengelus-ngelus kepalanya dan berhasil membuat aku iri ingin menjadi kuda supaya bisa dielus-elus oleh Sugus.
Hih dasar Sashi, iri kok sama kuda! Iri tuh sama wanita shalihah, kenapa mereka bisa sedangkan kamu masih jauh dari kata itu. Apalagi iri sama Oryza Sativa, ckck! Betewe Oryza Sativa itu memang nama latin dari padi, tapi itu juga jadi nama kuda putih kesayangan Sugus. Entah apa motivasi Sugus memberikan nama kudanya seperti itu. Jangan-jangan kalau nanti kami memiliki anak Sugus akan memberikan nama anak kami Amorphophallus Titanum atau yang cakepan dikit Aurelia Aurita. Huaah tetap saja nggak mau, masa anak aku dinamakan ubur-ubur.
Kata Bunda salah satu kewajiban orang tua adalah memberikan nama yang baik untuk anak. Karena dalam nama itu mengandung harapan dan doa yang baik dari orang tua. Selain itu penting memberikan nama yang baik karena nama tersebut akan menjadi identitas di hadapan Allah.
"Kenapa, Sayang?" Sugus membuyarkan lamunanku. "Sini, mau naik kuda nggak?"
Sontak kepalaku langsung menggeleng. Aku beri saja alasan karena aku nggak pakai celana panjang di dalam gamisku, selain itu juga karena ada bagian tubuhku yang masih nggak nyaman. Syukurlah ia mengerti.
"Saya izin berkuda sebentar boleh? Sudah lama saya nggak main main dengan Oryza," ucapnya meminta izin. Dan kuberi anggukkan kepala. Tangan Sugus terulur mengusap kepalaku yang tertutup jilbab. "Terima kasih," lanjutnya seraya tersenyum simpul.
Selanjutnya Sugus bersiap dengan memakai peralatan berkuda seperti helm, gloves, dan sepatu boots. Aku hanya memperhatikannya yang sepertinya sudah cekatan.
"Benar nggak papa saya tinggal dulu?" tanyanya lagi. Padahal ia hanya ingin berkuda, ucapannya seperti ingin pergi perang saja.
"Iya, Gus."
"Lain kali kamu harus coba ya naik Oryza. Nanti saya yang jadi pemandunya."
"Siap bossque," ucapku dengan semangat seraya memberi gerakan hormat dan ia terkekeh setelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Coldest Gus
Spiritual⚠ AWAS BAPER! ⚠ Religi - Romance Karena kesalahan yang sangat fatal, Sashi harus mendapat hukuman dikirim ke pesantren. Bagi Sashi pesantren seperti penjara yang menyedot habis kebebasannya. Dia harus memutar otak bagaimana supaya bisa keluar dari p...