Teacher

20.4K 537 21
                                    

Cerita bxb pertamaku.

Maafkan, banyak kekurangan.

Hepi read ya...

💜💜💜

Disinilah dirinya sekarang berakhir.

Berdiri ditengah lapangan basket sendirian.

Letih, panas. Entah berapa kali ia mengusap wajahnya yang basah karena keringat. Ia letih.. kakinya sudah pegal sejak satu jam yang lalu.

Langit tiba-tiba mendung. Menit selanjutnya tetes demi tetes air hujan mulai turun membasahi bumi. Kepalanya mendongak, membuat air hujan menyapa langsung wajahnya. Tersenyum sarkas, mencemooh kesialan yang menimpa dirinya hari ini.

Kesialan pertama.. bangun kesiangan tak sempat sarapan.

Kesialan kedua... kunci motornya hilang, tepatnya disembunyikan, membuatnya mencari benda kecil itu hampir setengah jam lamanya. Padahal ia yakin sekali, semalam menaruh kunci motor kesayangannya itu diatas nakas. Ingin berangkat bersama Hyung-nya, lupakan. Pria kurus itu sudah berangkat duluan meninggalkan dirinya.

Kejam sekali.

Dua kesialan awal menjadikan kesialan ketiga untuknya.

Untuk pertama kali selama masa ia bersekolah, ia mendapat hukuman dari guru sekolahnya. Kenapa? Satu karena telat, dua karena dari sepuluh soal yang diberikan lima diantaranya ia menjawab salah.

Aneh. Sangat aneh bahkan. Dirinya yang notabene adalah seorang bintang kelas dalam tiap mata pelajaran ternyata bisa salah menjawab soal. Bahkan semua teman sekelasnya shock bukan main mengetahuinya.

Kenapa?

Kok bisa?

Meski hanya serupa bisikan pelan tapi bisa didengar jelas olehnya. Dan bisiskan itu menjadi pengiring dirinya keluar kelas menuju tempatnya saat ini.

Dan kesialan paling sial untuknya adalah saat ini, kehujanan pada masa hukuman.

Desahan terdengar menghembus dari mulut mungilnya. Semakin menengadah, membiarkan air hujan begitu saja menyerang wajahnya, terasa perih dan pedih. Namun tak seperih dan sepedih hatinya saat ini....

Hiks.

Isakan kecil terdengar. Ya, dia menangis. Menangisi nasib sialnya hari ini yang bertubi tubi. Tubuhnya bergetar karena isakan yang semakin kencang. Tak perduli meski dirinya akan dicemooh karena menangis, sedang dirinya seorang pria. Biar saja, ia tak perduli. Lagipula siapa yang akan mencemoohnya? Sekolah sudah sepi, semua temannya sudah pulang lima belas menit yang lalu.

Meninggalkan dirinya sendirian menunggu masa hukuman. Dan mungkin, masih ada beberapa guru yang sedang rapat di gedung F lantai dua. Dan sepertinya guru killernya juga mengikuti rapat tersebut. Jadi, mungkin dirinya harus lebih bersabar sampai rapat selesei dan gurunya datang menghampiri mengatakan hukumannya usai, itupun kalau laki-laki itu tidak lupa.

Kalau lupa? Alamat dirinya akan menginap disini, dan mungkin akan mati kedinginan.

Menggigil, tubuhnya terasa kaku, kakinya mati rasa, mungkin sebentar lagu ia akan jatuh karena lelah. Tapi tidak! Sekuat tenaga ia akan menahan dan bertahan. Ia akan membuktikan bahwa dirinya kuat dan dia adalah pria sejati, seperti yang selalu ia katakan selama ini meski jujur saja wajahnya lebih pantas disebut cantik.

"Eomma.. Kukie kedinginan." Iirihnya pelan dalam getaran tubuhnya yang menggigil. Bibirnya bergetar, giginya bergemelatuk akibat suhu dingin.

Rasanya... ia sudah tak bisa bertahan lagi. Kakinya sudah kesemutan bahkan ia tak bisa merasakan lagi kakinya yang menapak ditanah. Matanya terasa sulit terbuka meski ia berusaha membukanya lebar. Kepalanya terasa pening dan sangat berat sekali.

Taekook short story. A Mature Conten. Not For Children 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang