#5. Argue

769 108 2
                                    

÷

Menyebalkan.

Hanya satu kata itu yang terus berputar di hati dan otak Irene siang ini.

"You what?!"

Atas segala bayangan pertengkaran nan telah Irene perkirakan akan terjadi antara dirinya dan Seulgi, tak pernah terlintas di pikiran bahwa topik ini yang akan mereka bahas.

"Aku hanya takut, okay? Kalian sangat dekat sampai kadang aku merasa kalian yang menjadi pasangan disini, bukan aku dan kau!"

Bersama seluruh gestur tangan selagi menjelaskan layaknya Seulgi biasanya, gadis itu terus mendekati Irene nan tampak tak ingin jarak antara mereka kurang dari 5 meter. Irene terus mundur sambil menjulurkan tangan ke depan; memberi isyarat pada Seulgi agar kekasihnya itu berhenti.

"Dan kau memakinya? Karena dia sedekat itu denganku? Seul, dia sahabatku selama 12 tahun! Jika kami saling memiliki rasa, sudah dari dulu aku berpacaran dengan dia!"

Kau hanya tak tahu, Rene.

Diam - diam Seulgi mengepalkan dua tangannya mengingat percekcokan dengan Joy beberapa hari lalu. Gadis tinggi itu bahkan tak menyangkal perasaannya di depan Seulgi yang notabenenya adalah kekasih Irene. Bagaimana Ia bisa tenang setelah semua itu?

Dan Seulgi perhatikan, setelah 4 hari berlalu, Joy sungguh - sungguh memberi jarak dengan Irene.

Perasaannya jauh lebih besar dan kuat dariku. Itulah alasan kenapa aku sangat takut, Rene. Kau tidak mengerti.

Di awal, tepat ketika Seulgi mengambil kesimpulan tentang perasaan Joy hari itu, Ia sempat berpikir bahwa Joy ternyata hanya satu gadis bodoh yang merupakan pengecut sebab tak berani mengungkap fakta.

Tapi kini Ia justru mengetatkan kewaspadaan pada seseorang yang Ia pikir adalah pecundang itu.

Seulgi hanya tak ingin mengakui bila dirinya jauh lebih penakut dari Joy.

Dan dengan bodohnya Seulgi malah tenggelam dalam pikirannya sebelum pecah oleh tawa hambar Irene yang kini semakin mengambil langkah mundur seraya memijat pelipis.

"Ch, jadi inilah alasan kenapa dia terus menghindariku 4 hari terakhir."

"Babe, I'm sorry. I really am. Aku panik ketika membayangkan kau akan menyebut nama orang lain jika dihadapkan pada sebuah pilihan. Hanya itu."

Seulgi kira dengan memberikan seluruh alasannya, Ia bisa melihat Irene kembali memeluknya sambil menepuk punggungnya untuk menenangkan. Tapi di detik Irene mengangkat kepala dan menembakkan tatapan terluka pada Seulgi, tepat saat itu juga penyesalan berkembang sangat pesat dalam hatinya.

"Saat aku bilang aku mencintaimu, itu berarti kau akan selalu menjadi satu - satunya pilihanku tidak peduli siapa kandidat lainnya. Tapi Joy? Dia bahkan tidak masuk dalam list. Dia tidak bisa. Kalian berdua memiliki ruang masing - masing di dalam hatiku dan keduanya dalam konteks yang jauh berbeda. Jika aku dihadapkan pada pilihan antara dirimu atau Joy, aku lebih baik mundur dan tak menyebut siapapun. Karena kalian sama berharganya. Kenapa kau tak mengerti, Seul?"

Mengakhiri panas hati yang diperparah oleh suhu studio dance nan tak membantu, Irene akhirnya merapikan seluruh barang - barangnya dan meninggalkan Seulgi termenung dalam diam atas langkah sembrono yang Ia ambil sendiri.

÷

Regards
- C

Serpentine ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang