÷
Mungkin ini sudah ke 13 kalinya Irene memeriksa telah di angka berapa jarum jam dinding ruang tengahnya terarah. Dan ini juga sudah menjadi kali ke 48 Irene mengumpat dalam hati.
2 jam lagi akan berganti menjadi hari yang seharusnya berkesan baginya atas segala momen yang coba Joy janjikan beberapa minggu lalu sebagai peringatan hari kelahirannya. Tapi sang pengucap janji saja malah belum pulang sejak petang.
Awalnya ekspektasi Irene sangat tinggi. Hadiah dengan box yang dihias indah oleh Joy sendiri, kejutan nan Irene bayangkan akan diberikan padanya, kata - kata manis yang disuguhkan lengkap dengan senyum Joy yang selalu menjalar sampai mata. Tapi dengan semua kegiatan kampus yang sedang Joy handle saat ini, Irene mulai menurunkan standar keinginannya dan hanya berharap agar Joy cepat pulang. Ia pun sudah bersumpah tidak akan marah bila Joy sungguh lupa, mengingat bagaimana padat jadwal Joy di kampus belakangan ini hingga terkadang baru dapat pulang saat subuh.
Hari ini tidak berbeda dari bisanya. Mereka pergi ke kampus pagi hari, Joy mengikuti Irene kembali ke apartemen ketika matahari tepat berada diatas kepala, lalu Joy akan berpamitan untuk berangkat lagi ke kampus sekitar pukul 6 atau 7 malam. Irene tahu dia juga harus mengerti bahwa kehidupan Joy tidak melulu soal dirinya. Maka dari itu Irene memilih untuk tenggelam dalam mimpinya dan tanpa sadar satu tetes cairan jatuh dari sudut mata tepat ketika kelopaknya turun menutup iris indahnya.
Yeah, mungkin ulang tahun kali ini berbeda. Hanya sedikit berbeda.
Dan benar saja. Tepat ketika Irene bangun di pagi hari, Ia menangkap sesosok tubuh nan tergeletak sembarangan di sofa panjang ruang tengah mereka. Disana Joy berbaring tak memperdulikan bagaimana jelek posisinya saat ini. Tengkurap dengan wajah tersembunyi dibalik lekukan tangan yang Ia gunakan sebagai bantal, serta kaki nan dengan seenaknya menjulur keatas bahu sofa. Irene pun juga menyadari bahwa pakaian Joy sama sekali tidak berbeda dengan terakhir Ia melihatnya sebelum pergi kemarin. Mungkin yang berubah hanya mantel coklat tebal nan kini berpindah ke lantai tepat disisi sofa tempat Joy menjatuhkan diri.
Inisiatif, Irene mengambil selimut dari kamar Joy lantas menyampirkannya di seluruh tubuh Joy secara hati - hati dan tanpa sadar tersenyum kecil kala Joy menggeram pelan. Mencium puncak kepala Joy sebagai ucapan selamat pagi sekaligus ungkapan pamit sebelum berangkat ke kampus, Irene mengistirahatkan bibirnya di kepala Joy sedikit lebih lama dari biasanya.
"Aku sudah bilang jangan memaksakan diri. Sekarang beristirahatlah. Sampai bertemu siang nanti, hmm?"
÷
Regards
- C
KAMU SEDANG MEMBACA
Serpentine ✔
FanfictionJust some JoyRene contents for minority ship's stans. ⚠️ gxg area