A.N. Bodoamatlah mau genepin sampe 50 xixixi
÷
Aku memang ingin melihat Sooyoung menontonku saat ini. Tapi sepertinya kesalahanku pada semua orang terlalu fatal sampai takdir menghukumku dengan mengabulkan permohonanku melalui cara lain.
Aku hampir menganggap gadis semampai nan berdiri di sudut kerumunan depan panggung hanyalah halusinasiku jika dia benar - benar dalam satu kedipan mata. Aku bahkan berdoa agar gerakanku tidak ada yang salah mengingat fokusku terus saja pada gadis itu.
Aku tahu. Aku selalu tahu Sooyoung tidak akan pernah meninggalkanku dan ingatan tentang fakta itu mengundang senyum kecilku muncul begitu saja seiring musik nan mengiringi gerak tubuhku dan Seulgi semakin mendekati akhir.
Ya. Itu semua sebelum si gadis blonde tiba - tiba sudah berdiri di sisi Sooyoung ketika aku kembali menyorotkan mataku ke daerah tempat Sooyoung berdiri. Memang tidak terlalu menjadi masalah. Mungkin Wendy membuat janji dengan Sooyoung sebab Ia juga tidak ingin melewatkan penampilan Seulgi. Hanya saja segala pikiran positifku terhapus dengan cepat di akhir penampilanku, di waktu yang sama ketika aku lagi - lagi mengarahkan pandangan ke sahabat karibku dan mendapati Wendy tengah berjinjit; menempelkan bibir merah mudanya ke pipi Sooyoung.
Sesak.
Apakah hal ini juga yang Sooyoung rasakan ketika melihat Seulgi menciumku?
Dalam dadaku berdebum oleh amarah menggebu. Namun logika mengingatkan bila aku tidak lagi memiliki kuasa untuk melakukan itu; bahwa tujuan Sooyoung memberikan jarak diantara kami ialah agar dia sendiri bisa memulihkan diri.
Apakah akhirnya dia sembuh dengan cara ini? Apa aku akhirnya... ditinggalkan?
"Kau baik - baik saja?"
Benar. Tentu bukan hanya aku yang melihatnya.
Get your mind together, Bae Joohyun. Kau masih dipanggung. Jangan mempermalukan dirimu sendiri.
"Yeah, i'm totally fine."
÷
Regards
- C
KAMU SEDANG MEMBACA
Serpentine ✔
FanfictionJust some JoyRene contents for minority ship's stans. ⚠️ gxg area