Actually Nggak Penting, But It's Just Because Aku Masih Gabisa Move On

409 44 17
                                    

Serius. Aku gabisa move on guys. This story is just... berharga and 'sesuatu' banget buat aku soalnya belum ada yg bikin cerita JoyRene seserius dan sepanjang ini.
(MENURUTKU!! gatau juga, bisa aja emang aku yg belum nemu. But still...)

÷

"Apa - apaan itu?"

"What?"

Ternyata tatapan kesal dengan alis tertaut hingga menimbulkan kerutan dalam di dahi Joy tak cukup membuat Irene merasa takut. Bahkan gadis mungil itu malah melangkah keluar dari kamar mandi bersama sikap santainya sebelum berdiri di depan cermin full body dekat lemari; memberikan sedikit finishing pada pakaiannya.

"Kita hanya reuni, Hyun. Bukan ke club."

"Aku sudah tahu itu, Soo. Lalu apa yang kau maksud dengan 'apa - apaan'?"

Siapapun bisa melihat bibir Irene berkedut menahan tawa jika tak dikuasai emosi menggelapkan mata seperti Joy saat ini. Dan hasrat dalam diri Irene untuk tertawa semakin besar seiring Joy berjalan mendekat lalu berakhir berdiri di belakangnya; menatap pundaknya nan sengaja Ia ekspos masih dengan tatapan sebal serta bibir mencebik. Bahkan kemeja satin hitam nan Irene gunakan sebagai pemanis yang sudah sedikit menutupi, tidak membuat Joy mengurangi kerut dahinya.

 Bahkan kemeja satin hitam nan Irene gunakan sebagai pemanis yang sudah sedikit menutupi, tidak membuat Joy mengurangi kerut dahinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Soo, lenganmu yang satu pun terbuka. Apa aku tidak boleh?"

"Hey, ini berbeda tahu! Kau lebih... terekspos!!"

Mungkin keputusan yang salah bagi Irene untuk menaik–turunkan pundak beberapa kali, berniat menunjukkan bahwa Ia bisa menentang Joy. Karena nyatanya wajah Joy tampak semakin memerah sebelum akhirnya menarik kain hitam tipis itu kasar lantas menempelkan bibirnya di pundaknya. Mungkin tidak apa - apa jika hanya seperti itu. Yang menjadi masalah adalah Joy tanpa aba - aba—

"Ahh! Soo!!!"

—menghisap keras area itu dengan mulutnya, menimbulkan bercak kemerahan disana. Dan setelah melakukan hal tersebut, bahkan sebelum Irene mencerna apa yang baru saja terjadi, Joy sudah kembali berdiri tegak kemudian melangkah keluar kamar sambil menghentak.

Mulut Irene tampak masih menganga. Matanya tak ingin berhenti fokus pada bekas lipstik merah Joy yang samar - samar tercetak disekitar hickey nan baru saja Joy ciptakan.

Bagi Irene, Joy yang cemburu sangat menggemaskan. Namun juga kadang begitu menyebalkan sampai Irene ingin sekali berteriak.

Jelas sekali Joy melakukan hal barusan agar Irene mengganti pakaiannya dan nyatanya rencana Joy lebih berhasil dari  segala permainan Irene. Tidak mungkin juga Irene datang menggunakan baju ini sementara terdapat noda di pundak yang Irene yakini baru akan hilang setelah 24 jam atau lebih.

Menyadari bahwa Joy selalu bisa mengubah keadaan membuat Irene yang kini giliran mengerucutkan bibir. Dengan tak tanggung - tanggung, suar lumba - lumba nan selalu terluncur dari pita suaranya ketika terkejut atau marah pun lolos tanpa penyaringan.

"PARK SOOYOUNG DASAR CURANG!!"

÷

maaf teman, aku masih belum bisa move on. Bye.

Regards
- C

Serpentine ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang