A.N. Maap gengs. Aku jadiin serpentine pelarian. SOALNYA AKU LAGI KESEL BANGET SAMA WATTPAD HIHHH
÷
"Sedang apa, babe?"
Akhir - akhir ini Irene tampak lebih manja dari biasanya dan hal itu membuat Joy tak pernah melewatkan untuk tersenyum kala Irene tiba - tiba menghentakkan tubuh di sisinya lalu merapat ke arah Joy nan masih terduduk dengan punggung menyandar di headboar serta laptop di pangkuan. Irene bahkan tak tanggung - tanggung melayangkan kecupan - kecupan singkat di pipi halus Joy.
"Ada laporan yang harus aku berikan pada kepala dokter syaraf."
Seolah tak peduli dengan apapun jawaban Joy, Irene hanya mengangguk sambil menggumamkan "Mmm" sebelum mendekatkan dirinya semakin rapat pada Joy lebih dalam dari sebelumnya.
Cup
Cup
Cup
"Joohyun, aku sedang bekerja."
Meski Ia pun cukup menikmati Irene nan sepertinya tak ingin berhenti menghujani pipinya dengan ciuman, namun tetap saja hal itu malah membuatnya tidak fokus pada apa yang sedang Ia kerjakan saat ini.
"Aku ingin cuddling dan kau sudah berkutat dengan laptopmu sejak selesai mandi tadi, Soo!"
Benar - benar menghentikan gerakan jari diatas keyboard, Joy kemudian menoleh, menangkup wajah kecil Irene dengan dua tangannya lantas mendaratkan satu ciuman dalam sebelum berhenti untuk menatap mata lebar Irene yang begitu menggemaskan.
"Sebentar lagi ya?"
"Ugh, terserah. Aku mau tidur saja."
Berakhir berbaring memunggungi Joy, Irene diam - diam begitu kesal karena Ia malah kembali mendengar bunyi - bunyi keyboard nan ditekan cepat.
Joy tidak berhenti.
Baru saja Irene hendak mengerutu untuk kedua kalinya setelah sama sekali tak merasakan pergerakan di sisinya hampir selama 15 menit, tiba - tiba sebuah tangan perlahan melingkar di pinggangnya; menarik tubuh mungilnya kebelakang sampai Irene merasakan panas tubuh Joy menempel di punggungnya.
"Sudah selesai."
Bagaimanapun Irene mencoba memenangkan image dan rasa gengsi, pada akhirnya ketulusan membuat Ia tak tahan untuk berbalik sehingga mereka berdua berpelukan secara sempurna.
"Dingin."
Bersembunyi semakin jauh ke dalam lekuk leher Joy, Irene memindahkan kedua tangannya membentuk kepalan mungil di depan dada; merasakan permukaan lebar tangan Joy agak mendorong punggungnya supaya dapat lebih rapat dengan intensi menghapus rasa dingin Irene, walau tak ada lagi celah yang bisa disingkirkan diantara mereka.
"Bagaimana? Lebih baik?"
Seiring kelopak mata keduanya yang terasa makin berat seiring aura malam menyapa, senyum kecil Joy kembali muncul kala Irene mengangguk dalam depannya, lantas membiarkan pikiran mereka terbang dibawa ke alam mimpi.
"Mm, jauh lebih baik."
÷
Hehehe
Regards
- C
KAMU SEDANG MEMBACA
Serpentine ✔
FanfictionJust some JoyRene contents for minority ship's stans. ⚠️ gxg area