Tatsuya menghela napas dalam. Sepulangnya dari acara nostalgia kakeknya, ia langsung mengajak keempat temannya untuk pergi ke klub malam ini juga. Dan disinilah mereka, duduk di sofa panjang yang terletak di sudut gelap klub.
"Hei! Ada apa dengan perubahan rencana ini? Kukira tidak ada yang ingin pergi tadi." Kiwamoto mendadak bersemangat setelah seorang wanita berpakaian seksi melintas di depan mereka.
Hiro, Nanami dan Kenji hanya diam, menunggu penjelasan langsung dari Tatsuya.
Tatsuya menghela napas dalam. Lagi.
"Ada apa dengan tarikan napas itu? Apa ada yang tidak beres, huh?" tanya Kiwamoto khawatir.
"Kau bisa berbagi, Tatsuya. Tidak usah memendamnya sendiri," celetuk Kenji ikut khawatir.
"Benar. Beri tahu kami dan kau akan mendapat solusinya," timpal Hiro.
Tatsuya mengusap wajahnya lalu memasang wajah serius. Sebenarnya ia syok dengan usul kakeknya mengenai perjodohan dengan salah satu anak kembar Tuan Matsuoka. Bimbang, itu yang dirasakannya. Apa menceritakan hal itu kepada teman-temannya adalah hal yang tepat?
"Tatsuya, minum ini. Dengan begitu, kami tidak harus bersusah payah memaksamu untuk bercerita." Nanami menyodorkan sebotol sake yang berkadar alkohol tinggi.
Melihat botol itu, Kiwamoto pun terlonjak hingga kembali duduk dengan tegak. "Kau bercanda, Nanami! Tatsuya itu tidak bisa minum sebanyak itu. Tiga gelas saja sudah mabuk, apalagi satu botol!" serunya.
"Hei kau, aku tidak sepayah itu," sanggah Tatsuya sambil meraih botol sake yang tadi disodori Nanami dan meneguknya dua kali. Kiwamoto dan Kenji saling memandang, tak percaya dengan kenekatan temannya yang satu ini.
"Kita tunggu saja," kata Nanami lalu terkekeh. Kiwamoto memberikan bogem dari jauh untuk Nanami sangking kesalnya.
Dan benar saja, beberapa menit kemudian Tatsuya mulai bicara tak karuan. Dia mabuk.
"Baiklah, Tatsuya. Ceritakan apa masalahmu." Nanami duduk tegak, siap mendengarkan keluh kesah sang sahabat.
"Baiklah, teman-teman," kata Tatsuya memulai ceritanya sambil bersandar pada sofa. Jeda satu menit, tiba-tiba Tatsuya terkekeh sendiri. Tak ada reaksi apapun dari Tatsuya setelahnya.
Kiwamoto yang tidak sabar pun menoleh pada Nanami yang sangat yakin dengan sarannya. "Bagus. Sekarang dia mabuk," cemoohnya lalu bersandar kembali pada sofa.
Kenji pun ikut menghela napas dan menuangkan segelas sake yang tadi diminum Tatsuya untuknya.
"Jangan!" seru Nanami lantang. Untungnya orang lain tidak memerhatikannya karena teriakannya kalah dengan dentuman musik klub yang kencang.
"Ada apa?" Kenji melihat Nanami heran.
"Itu tidak bagus untuk jantungmu," jawab Nanami memperingati.
"Benarkah?" Kenji melihat tempelan di botol itu dengan mengernyitkan dahi. "Terima kasih sudah memberitahuku," ucapnya lalu meletakkan kembali botol itu.
Tiba-tiba Tatsuya menggebrak meja lalu meracau tak jelas. "Aku tidak mau dijodohkan, kakek!" seru laki-laki itu.
Mata keempat sahabatnya pun membulat, tak percaya dengan apa yang diucapkan Tatsuya.
"Kakek, aku suka ... Fumie."
"Kakek tidak setuju! Pokoknya kau akan kujodohkan."
Kiwamoto berinisiatif menjadi kakek Tatsuya hingga membuat Kenji, Nanami dan Hiro terkikik dengan mulut ditutupi telapak tangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad girl
Teen FictionTatsuya adalah seorang berandalan disekolahnya. ia dikenal sebagai cowok terhits sekaligus terfamous sejagad SMA Hillary yang tak lain adalah milik kakeknya sendiri. Ia suka memacari banyak cewek dan sudah menghasilkan puluhan mantan hanya di SMA it...