⚠Kare wa dō narimasu ka?

970 46 0
                                    

Satu minggu telah berlalu sejak hari bunkasai dan insiden takut mati ala Tatsuya. Kini mereka kembali beraktifitas seperti biasa. Namun ada yang membedakan Fumie yang sekarang dengan Fumie yang sebelumnya. Genap satu minggu di Hillary, ia sudah bisa beradaptasi. Walaupun tidak terlalu unggul di bidang akademik, namun usahanya saat belajar beladiri dulu membuahkan hasil. Yah, walaupun sudah banyak darah yang mengalir akibat tinjunya, tapi sekarang ia bisa menjatuhkan lawan dengan cara yang benar.

Benar, baru-baru ini ia bergabung di klub judo Hillary. Itu pun karena paksaan. Sudah menjadi peraturan bagi seluruh warga Hillary koukou untuk memilih satu dari banyaknya ekstrakulikuler. Muak tentu saja dirasakan Fumie. Tapi demi kepala sekolah lama-nya dan gengnya, ia pasrah.

Seperti sekarang, Fumie sedang berbaring terlentang di tengah-tengah arena sparring judo. Keringat membasahi bajunya. Ia berhasil mengalahkan seluruh lawannya dengan telak. Bahkan pelatih judo mereka memuji kelihaian Fumie.

"Sepertinya kau kelelahan."

Fumie menoleh dan menemukan Tatsuya dengan sebotol jus jeruk dingin ditangan kanannya. Lalu ia kembali memejamkan matanya.

Dia lagi. Dia lagi. Sudah satu minggu ini sok dekat denganku. Huh. Menyebalkan!

Tak lama setelahnya, ia merasakan sebuah benda dingin menempel di pipinya. Ternyata Tatsuya yang menempelkan botol jus jeruk itu. Refleks, kaki Fumie bergerak dan langsung membuat Tatsuya terbanting.

"Awwwhh! Apa yang kau lakukan?" Teriaknya lalu meringis sambil mengusap pantatnya yang menjadi sasaran karpet latihan Fumie.

"Salahmu." Kata Fumie lalu bangun dan meninggalkan Tatsuya. Tapi bukan Tatsuya namanya kalau tidak keras kepala. Lantas cowok itu mengejar Fumie dan menarik sebelah tangan cewek itu.

"Hei tunggu dulu." Kata Tatsuya.

"Apa maumu?" Tanya Fumie sambil menepis tangan Tatsuya kasar. Ia sebal dengan sikap Tatsuya yang menganggap semua cewek suka padanya. Maaf-maaf saja. Fumie adalah pengecualian.

Tatsuya menyunggingkan senyum melihat tangannya yang tercampakkan. Padahal itu tangan yang tidak akan sungkan digenggam oleh Ryuuki, Maria dan seluruh mantan-mantannya yang lain.

Setelah hari bunkasai kemarin, Tatsuya mencari tahu mengenai hantu berbaju hitam baik hati yang memberinya sebotol air mineral. Dan seseorang memberitahunya kalau ada kelas yang membuat rumah hantu. Setelah menyelidikinya sendirian, ternyata kabar gembira menerpanya. Si hantu berkostum malaikat maut no face itu adalah Fumie. Benar-benar diluar dugaan! Berarti di unit kesehatan kemarin Fumie yang memberikannya air. Dan secara tidak langsung, ia memiliki kesempatan untuk mendekati cewek itu, pikirnya.

Aku yakin suatu saat nanti kau akan membutuhkan genggaman ini, Fumie.

"Aku? Hanya ingin memberimu jus jeruk ini." Jawab Tatsuya polos. Jangan sebut nama Fumie kalau cewek itu tidak dapat mencium ada  bau-bau aneh disini. Ia mengerti dan sudah tahu semuanya. Tentang luar dan dalam Tatsuya dari Sakura. Tidak ada rugi juga ia punya teman yang serba update. Sampai ia yakin kalau Sakura itu bukan pendiam tapi lebih mirip stalker.

"Tidak usah." Tolak Fumie sembari menyodorkan kembali jus itu ke tangan Tatsuya lalu meninggalkan cowok itu segera. Rasa malu menyelinap di hati pangeran pujaan semua cewek Hillary itu. Pasalnya ia tidak pernah ditolak oleh perempuan sebelumnya. Dan hari ini adalah hari bersejarah baginya. Hari pertama kali dalam hidupnya ia ditolak. Tolong digarisbawahi, ditolak.

"Jadi begini rasanya ditolak? Ternyata sakit juga ya. Dulu semua perempuan menempel padaku. Sekarang menarik satu perempuan saja ketampananku tidak mempan. Ck." Keluhnya kepada diri sendiri setelah itu ia terkekeh karena kebodohannya.

Bad girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang